JAKARTA - Komisi X DPR akan memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan terkait keikutsertaan Indonesia dalam gelaran Frankfurt Book Fair beberapa waktu lalu.
Selain membahas anggaran yang menelan dana hingga 10 juta Euro atau Rp141 miliar, Komisi X DPR juga akan membahas konten dan pertanggungjawaban panitia.
"Soal Indonesia diundang menjadi tamu kehormatan dan FBF memang kami di Komisi X DPR mengetahuinya dan kami melihat ini peluang yang bagus untuk masyarakat Eropa bisa melihat kekayaan khasanah karya sastra Indonesia melakui FBF ini," sebut Anggota Komisi X Teguh Juwarno saat dihubungi, Selasa (3/11/2015).
Dengan gelontoran dana Rp141 miliar, Indonesia hanya mampu membawa 200 judul buku terjemahan, padahal setidaknya Indonesia membawa 1.000 judul buku. Selain itu, konten buku yang ditampilkan juga banyak membahas masa revolusi 1965.
"Soal kontennya kenapa yang dimunculkan hanya kelompok tertentu, kami juga menerima pengaduan dari beberapa diplomat kita yang di sana yang intinya menyayangkan materi yang ditonjolkan justru tidak sejalan dengan apa yang selama ini meniadi garis diplomasi RI," imbuhnya.