PEKANBARU - Pesawat tanpa awak (drone) yang jatuh di Perairan Batam, Provinsi Kepulauan Riau kemarin sudah diamankan TNI AU. Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma TNI Henri Alfiandi, menduga drone tersebtu milik negara tetangga.
"Pesawat tanpa awak yang jatuh di Batam itu hanya dimiliki dua negara di ASEAN yakni Brunei Darussalam dan Malaysia. Jadi kemungkinan itu punya negara tetangga," ucap Marsma TNI Henri Alfiandi, Jumat (1/4/2016).
Setelah diteliti jenisnya adalah drone target buatan Meggitt Defence Systems Ltd, sebuah perusahaan asal Inggris yang spesial mengembangkan produk aviasi untuk keperluan pertahanan. Di mana produknya sudah digunakan di berbagai negara, termasuk NATO.
Meggitt Banshee sendiri adalah sebuah sistem target yang menyediakan simulasi penembakan untuk pelatihan senjata pertahanan udara, baik dari darat maupun dari laut.
"Drone ini memiliki kecepatan maksimum 200 knot, dapat digunakan berkali-kali, diluncurkan dengan menggunakan katapel dari dek kapal. Drone memiliki jangka waktu penggunaan hingga 25 tahun, dan mudah mendapatkan suku cadangnya," tandasnya.