DEPOK – Masyarakat diminta untuk tak terpancing dengan berita kebencian atau kebohongan (hoax) di media sosial menjelang pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta. Ujaran kebencian (hate speech) banyak menghiasi dunia maya, terlebih menjelang pemilihan umum.
Mabes Polri terus memantau pergerakan para pendukung masing-masing calon melalui internet khususnya media sosial. Caranya dengan rutin melakukan patroli Cyber di dunia maya.
“Penggunaan media sosial jangan sampai memancing situasi,” tegas Kepala Divisi Humas Mabes Polri Boy Rafli Amar, Senin (31/10/2016).
Menurutnya hingga saat ini baru satu temuan yang akan diproses terkait kabar bohong soal instruksi Kapolri kepada Bareskrim Mabes Polri untuk memeriksa Amien Rais. Satu pelaku tengah diproses.
“Baru satu temuan itu soal hoax Amien Rais. Sudah ketemu orangnya, itu hoax,” jelasnya.
Boy meminta agar masyarakat tidak percaya terhadap informasi apapun yang disebarkan melalui grup pesan sosial seperti BBM atau WhatsApp. Boy enggan menyebutkan dengan detail konten apa yang sedang dipantau oleh polisi.
“Itu biar jadi bahan bagi kami saja. Kami minta kepada masyarakat jangan terjebak provokasi,” tukasnya.
(Khafid Mardiyansyah)