BANDUNG - Cagub dari jalur independen dengan nomor urut 1, Dikdik Mulyana Arif Mansyur, menyindir calon incumbent Ahmad Heryawan (Aher) dan Dede Yusuf terkait program pendidikan gratis. Dikdik menilai, baik Aher maupun Dede yang sama-sama jadi cagub dan cawagub ketika kampanye Pilgub 2008 lalu, sama-sama menjanjikan pendidikan gratis, namun hingga kini tidak terealisasi.
"Saya enggak mau janji-janji. Incumbent-kan dua-duanya janjikan pendidikan gratis," katanya, dalam diskusi Pembangunan Pendidikan di Jabar, Penelaahan Kritis terhadap Visi dan Misi Cagub 2013-2018 di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia-Afrika Bandung, Kamis (24/1/2013).
Sayangnya, diskusi ini hanya dihadiri Dikdik dan cawagub dari PDIP Teten Maduki. Tiga kandidat lainnya tidak hadir, termasuk Aher dan Dede.
Namun, meski tidak mau mengobral janji, Dikdik akan berusaha membuat peluang supaya pendidikan bisa diikuti semua kalangan, terutama yang tak mampu jika dirinya terpilih jadi gubernur. "Setidaknya kalau ada peluang," katanya.
Cagub yang berpasangan dengan mantan Sekda Indramayu Cecep NS Toyib itu mengakui pencapaian pendidikan di Jabar masih rendah, infrastruktur juga kurang mendukung, tenaga pendidik berkualitas tidak merata, biaya pendidikan masih mahal, sehingga harus adanya pembenahan manajemen pendidikan.
Untuk itu, kebijakan mengalokasikan angganran harus menjadi konsentrasi utama Gubernur Jabar. Anggaran selain dari APBD dan APBN, bisa juga dari perusahaan swasta. Anggaran tersebut harus dipakai untuk peningkatan kualitas pendidikan seperti infrastruktur, beasiswa, kualitas tenaga pendidik, dan lainnya.
"Di sini (Jabar) yang belum terberdayakan oleh gubernur dalah melakukan bimbingan terhadap daerah tinggkat dua (kabupaten/kota), maka perlu perda untuk menjadikan satu pintu terkait sekolah yang belum tersentuh kebijakan, di antaranya sekolah-sekolah yang ditangani Departemen Agama," pungkasnya.
(Risna Nur Rahayu)