Bandara Sultan Babullah Ditutup, Pandapatan Pedagang dan Sopir Menurun Dratis

Narjo Usman, Jurnalis
Jum'at 05 Agustus 2016 13:38 WIB
Salah satu suasana kantin di Bandara Sultan Babullah (BNPB)
Share :

TERNATE - Penutupan Bandara Sultan Babullah Ternate, Maluku Utara, akibat letusan Gunung Gamalama, ikut memengaruhi pendapatan masyarakat yang sehari-harinya mencari rezeki di sekitar bandara tersebut.

Para pedagang makanan dan sopir taksi, mengaku tiga hari belakangan pendapatan mereka menurun dratis dari biasanya.

Pemilik Kantin Mega, yang berlokasi di Bandara Sultan Babullah, Aisya mengatakan, erupsi Gunung Gamalama tiga hari belakangan tidak hanya membuat penumpang kecewa karena penutupan bandara, ia juga kecewa karena pendapatan dagangan tidak seperti biasanya.

"Sudah tiga hari ini dagangan kita mengalami penurunan, bahkan hanya kopi yang laku. Sementara makanan lain kurang peminat karena penumpang juga sepi," kata Aisya kepada Okezone di Ternate, Jumat (5/8/2016).

(Baca: Gunung Gamalama Meletus Semburkan Abu Vulkanis hingga Ketinggian 500 Meter)

Jika bandara beroperasi normal, sebut Aisya, rata-rata kantin yang ada di areal terminal bandara selalu dipadati pelanggan yang sambil menunggu keberangkatan atau penjemputan. Maka dalam sehari bisa meraup uang di atas kisaran Rp1 juta.

"Kalau bandara normal, paling sedikit kita dapat Rp1 juta lebih. Tapi tiga hari terakhir ini, Rp500 ribu saja susah," keluhnya.

Aisya mengaku, pendapatan di atas Rp 1 juta setiap hari karena pelayanan Bandara Sultan Babullah Ternate, dibuka hingga sore hari. Namun saat erupsi Gamalama terjadi, penumpang yang ke terminal bandara hanya pada pagi, siangnya sudah pulang setelah pemberitahuan penutupan diperpanjang.

"Biasanya kita buka sampai sore karena pesawat masih ada yang datang dan berangkat. Tapi sekarang pesat tidak bisa beroperasi jadi palingan siang sudah tutup," tegasnya.

Senada disampaikan Darwis, salah satu sopir taksi yang mangkal di bandara. Menurutnya tiga hari terakhir pelanggan minim menggunakan jasanya.

"Penumpang kurang sekali, paling hanya pagi penumpang yang datang, tapi begitu mengetahui bandara masih ditutup mereka langsung pulang," tuturnya.

Darwis yang setiap harinya bisa mendapat uang di atas Rp 1 juta ini, mengaku tiga hari terakhir hanya bisa membeli BBM kendaraannya karena penutupan bandara.

"Sekarang paling cuma dapat uang minyak, bahkan hari ini belum dapat uang karena tidak ada penumpang yang pakai mobil," keluh dia.

Ia berharap erupsi Gunung Gamalama cepat berakhir agar bandara kembali beroperasi. Dengan begitu, maka pendapatan mereka juga bisa kembali normal.‎

 

(Rachmat Fahzry)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya