Sedih... Pria Ini Gagal Melamar karena Kekasihnya Tewas saat Penembakan di Las Vegas

LAS VEGAS – Tak semua kisah cinta berakhir dengan hidup bersama dan bahagia selamanya. Contohnya adalah kisah dari Derek Miller. Ia harus kehilangan wanita yang ia sayangi, Andrea Castilla, yang berasal dari Huntington Beach, California, saat sedang merayakan ulang tahun Andrea yang ke-28 di festival Route 91, yang juga merupakan tempat penembakan berdarah itu terjadi.

Mereka berdua mendatangi konser tersebut bersama adik perempuan Andrea beserta pacarnya. Andrea memegang tangan adik perempuannya, Athena, saat penembakan tersebut terdengar dan seseorang mulai berteriak agar semua orang berlindung. Andrea tengah berusaha melindungi adiknya saat peluru tiba-tiba menembus kepalanya dan ia pun tersungkur ke tanah.

Melihat keadaan Andrea yang terluka parah, mereka langsung mengangkatnya melewati pagar dan membawanya ke jalan raya. Mereka berusaha meminta pertolongan dengan cara memberhentikan kendaraan yang lewat.

Semua kerabat Andrea lalu menuju ke rumah sakit untuk menunggunya selama tujuh jam di ruang gawat darurat dan mengira bahwa Andrea sedang dalam operasi. Namun dengan tragis mereka mengetahui bahwa staf rumah sakit telah membuat mereka bingung dan mengatakan bahwa sebenarnya Andrea sudah meninggal ketika baru sampai rumah sakit. Saat itulah Derek mengungkapkan bahwa ia berencana melamar Andrea. 

"Dia (Derek) mengatakan rencananya itu kepada saya setelah dia lulus. Mereka berencana tinggal hingga Kamis di kamar tamu kami. Dia mengatakan kepada saya, 'Saya berencana untuk melamarnya di depan kalian (keluarga Andrea)... Kami berbicara tentang menghabiskan sisa hidup kami bersama-sama'” ungkap Athena, seperti dilansir dari Daily Mail, Jumat (6/10/2017).

"Mereka memiliki cincin dan mereka selalu membicarakannya. Derek telah meminta izin dari ayahku. Dia ingin memulai sebuah keluarga bersama Andrea," kata saudara laki-lakinya, Adam.

Andrea, yang ibunya meninggal karena kanker saat masih remaja, bekerja di Sephora sebagai perias wajah. Athena mengatakan bahwa dia terinspirasi dari perjuangan ibunya untuk membuat pasien kanker merasa cantik.

(pai)

(Rifa Nadia Nurfuadah)