BANDUNG – Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, mendapat gelar doktor honoris causa (HC) bidang politik pemerintahan. Pemberian diberikan di Kampus Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Sumedang, Kamis (8/3/2018), langsung oleh Gubernur IPDN Profesor Dr Ermaya Suradinata.
Pemberian tersebut, menurut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, atas kontribusi dan pemikiran Megawati, termasuk perkembangan otonomi daerah serta desentralisasi, khususnya di Kampus IPDN.
(Baca: Megawati Dapat Gelar Doktor Honoris Causa dari IPDN)
"Banyak memberikan kontribusi, pemikiran, termasuk perkembangan otonomi daerah, desentralisasi. Pak Ermaya dulunya adalah Gubernur Lemhanas saat Bu Mega menjabat presiden. Saya kira sekarang dikukuhkan oleh Pak Jokowi, kampus Revolusi Mental, dari pemikiran Beliau-lah saat ini berkembang bahwa yang mendirikan, melahirkan, IPDN adalah Bung Karno. Sejak '56, Bung Karno telah memikirkan bagaimana membangun sebuah sistem aparatur sipil pemerintah yang terpadu memahami tata pengelolaan pemerintahan," kata Tjahjo di Kampus IPDN, Sumedang.
Keputusan senat IPDN dalam memberikan gelar doktor honoris causa bidang politik pemerintahan diambil pada 2 Januari 2018.
Penganugerahan ini ditandai dengan pengalungan samir dan pemberian ijazah. Setelah itu, Megawati yang mengenakan toga hitam dan kuning secara bergantian menyalami tamu undangan yang hadir dalam kesempatan tersebut.
(Baca: Megawati Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari IPDN di Hari Perempuan International)
Megawati sudah mengoleksi gelar doktor dari berbagai institusi pendidikan dalam dan luar negeri. Gelar doktor honoris causa juga telah diterima dari Universitas Waseda, Tokyo, Jepang (2001); Moscow State Institute of International Relation, Rusia (2003); serta Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korsel (2015).
Lalu juga mendapat dari Universitas Padjadjaran (2016); Universitas Negeri Padang (2017); dan Mokpo National University, Mokpo, Korsel (2017).
(Hantoro)