Pilkada di Tengah Pandemi Corona, KPU Targetkan 77,5% Partisipasi Pemilih

Muhamad Rizky, Jurnalis
Kamis 18 Juni 2020 13:34 WIB
Ketua KPU RI, Arief Budiman (foto: Istimewa)
Share :

JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menargetkan partisipasi pemilih, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang dilaksanakan di tengah pandemi corona sebesar 77,5 persen.

Ketua KPU RI Arief menyebutkan, partisipasi tersebut sama dengan Pemilu serentak 2019 lalu yakni 77,5 persen.

"Target kami yang ingin kami capai masih sama dengan sebelumnya 77,5 persen," kata Arief di KPU, Kamis (18/6/2020).

 

Arief mengatakan, dirinya meyakini target tersebut bisa dicapai meski di tengah virus corona asalkan publik memiliki keyakinan, dan rasa aman ketika menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Keyakinan publik harus dibangun bahwa pelaksanaan aktivitas dimasa pandemi selama protokol kesehatan dijalankan dengan baik, maka tidak ada yang perlu ditakutkan untuk aktivitas menggunakan hak pilihnya," kata Arief.

Selain itu, kata dia, meningkatnya partisipasi masyarakat pemilih tidak hanya jaminan kemanan dari bahaya corona, melainkan juga menjadi tugas bersama elemen masyarakat agar mau menggunakan hak pilihnya.

"Jadi bakal calon perseorangan kemudian calon yang diusung parpol itu harus calon terbaik, sehingga masyarakat selain yakin menggunakan hak pilih dan mendapat calon terbaik. Sehingga masyarakat semangat mau menggunakan hak pilihnya," terangnya.

 

Sebelumnya, Arief menuturkan bahwa KPU telah menambahkan sejumlah mekanisme sesuai protokol kesehatan untuk mengantisipasi pandemi Covid-19.

Ia menjelaskan, teknis pelaksanaan pemungutan suara pada Pilkada 2020 nantinya tetap sama yakni pemilih akan masuk ke bilik suara hingga selesai mencoblos dan diberi tanda tinta.

"Tapi mekanismenya ditambahkan dengan memerhatikan protokol kesehatan misal ketika dia mau masuk dia disediakan gentong air, dan sabun untuk cuci tangan, kalau dia di daerah itu sulit dapat air kita juga sediakan disinfektan atau bisa pakai air mengalir itu," bebernya.

Setelah itu, lanjut Arief, para pemilih nantinya akan diberikan sarung tangan pelastik sekali pakai. Dengan begitu pemilih tidak akan menyentuh secara langsung baik kertas suara, maupun alat coblos.

"Sampai kemudian dia mau keluar sarung tangannya dilepas dibuang di tempat sampah yang sudah kita sediakan kemudian diberi tinta dan tidak mencelup di botol tinta," bebernya.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya