Dokter Filipina "Kalah" Lawan Covid-19, Duterte Kembali Berlakukan Lockdown

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 03 Agustus 2020 12:51 WIB
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. (Foto: tangkapan layar RTVM)
Share :

MANILA - Filipina akan memberlakukan kembali penguncian (lockdown) virus corona yang lebih ketat di dalam dan sekitar ibu kota Manila selama dua minggu mulai Selasa (4/8/2020). Langkah itu diumumkan Presiden Rodrigo Duterte pada Senin pagi (3/8/2020), di saat Filipina berjuang menahan penyebaran infeksi yang telah melonjak melebihi 100.000 kasus.

Juru Bicara Harry Roque mengatakan, Duterte telah setuju untuk menempatkan Metro Manila dan provinsi terdekat seperti Laguna, Cavite, Rizal, dan Bulacan di bawah apa yang disebut "Karantina Masyarakat Modifikasi yang Ditingkatkan" (MECQ). Karantina wilayah tersebut akan berlaku hingga 18 Agustus.

Beberapa bisnis dan angkutan umum di ibu kota kemungkinan akan ditutup di bawah aturan MECQ. Izin kerja dan karantina juga akan diperlukan, karena pihak berwenang berupaya membatasi pergerakan warga.

BACA JUGA: Sarankan Orang-Orang Cuci Masker dengan Bensin, Duterte: Saya Tidak Bercanda

Beberapa pendukung Duterte menyarankan agar penguncian baru itu tidak diberlakukan karena dapat melumpuhkan ekonomi Filipina yang tengah terpuruk.

Langkah ini diambil Duterte setelah 80 kelompok lokal yang mewakili 80.000 dokter dan satu juta perawat menyerukan kontrol yang lebih ketat untuk membendung penyebaran Covid-19. Merka mengatakan bahwa Filipina saat ini tengah “kalah” dalam pertarungan melawan virus corona.

"Saya telah mendengar Anda. Jangan kehilangan harapan. Kami sadar Anda lelah," kata Duterte dalam pidato televisi yang dilansir Al Jazeera. Pidato itu disampaikan Duterte dari Minggu larut malam (2/8/2020) hingga Senin pagi.

BACA JUGA: Cegah Penyebaran Covid-19, Ibu Kota Filipina di Lock Down

Pada Minggu Filipina mencatat 5.032 infeksi baru Covid-19, yang merupakan peningkatan terbesar dalam satu hari di negara itu. Pertambagan itu menjadikan jumlah kasus virus corona di Filipina mencapai 103.185. Korban tewas juga bertambah 20 menjadi 2.059.

Itu adalah jumlah tertinggi kedua infeksi COVID-19 dan kematian di Asia Tenggara, di belakang Indonesia.

Duterte juga menyetujui mempekerjakan 10.000 profesional medis untuk menambah tenaga kerja saat ini dan tunjangan tambahan bagi petugas kesehatan yang merawat pasien COVID-19, kata Roque.

Pada pertengahan Maret, Duterte memberlakukan salah satu penguncian terpanjang dan paling ketat di dunia di Ibu Kota Manila dan provinsi lain untuk menghentikan penyebaran virus corona. Pada Juni dia mulai mengurangi pembatasan dalam upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi domestik, yang sekarang menghadapi kontraksi terbesarnya dalam lebih dari tiga dekade.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya