Bikin Haru, Kandasnya Kisah Cinta Pasangan Down Syndrome Akibat Covid-19

Susi Susanti, Jurnalis
Selasa 05 Januari 2021 12:28 WIB
Pasangan Down Syndrome pertama di Inggris (foto: Caters News Agency)
Share :

INGGRIS – Seorang lelaki yang membuat “sejarah” dengan menikahi seorang wanita down syndrome, harus menyerah akibat penyakit Covid-19.

Tommy Pilling, 62, dari Southend-on-Sea, Essex, kalah dalam pertempuran melawan virus corona pada 1 Januari lalu. Dia meninggalkan istrinya Maryanne, 49, penderita Down Syndrome yang mengaku sangat kehilangan dan tersesat tanpa suaminya.

Tommy yang didiagnosis menderita demensia enam tahun lalu diketahui terpapar Covid-19 pada 16 Desember lalu.

Baca Juga: Anak-Anak 12-16 Tahun Berpotensi Tularkan Covid-19 Tujuh Kali Lebih Besar 

Virus corona ini menyebabkan dia terkena pneumonia. Tommy meninggal pada pukul 01.40 pagi waktu setempat saat Tahun Baru, hanya dua minggu setelah dinyatakan positif.

Baca Juga: Berpegangan Tangan untuk Terakhir Kalinya, Perempuan Ini Bagikan Foto Terakhir Bersama Sang Ibu 

Adik iparnya Lindi Newman, 33, memberi penghormatan kepada Tommy. “Kami semua lengkap dan sangat terkejut. Tommy akan tinggal di hatiku selamanya,” terangnya, dikutip Daily Mail.

“Saya sangat berterima kasih kepada ibu saya Linda Martin, 70 tahun, yang secara tidak resmi mengadopsinya 30 tahun yang lalu dan menjadikannya bagian dari keluarga kami,” ujarnya.

“Maryanne dan Tommy tidak pernah berpisah lebih dari beberapa jam selama tahun-tahun itu. Dia tidak ingat kehidupan sebelum Tommy,” lanjutnya.

“Pada hari dia bertemu dengannya, dia memiliki senyum terbesar di wajahnya dan dia tidak bisa berhenti membicarakannya,” jelasnya.

“Dia benar-benar hancur dan syok. Satu menit, dia histeris dan berikutnya dia baik-baik saja, lalu dia menangis lagi. Sangat sulit bagi kita semua,” ungkapnya.

Kisah cinta keduanya memang terbilang fenomenal. Pada Juli 2018, Tommy meneteskan air mata saat mendiskusikan cintanya pada istrinya di acara ”This Morning” ITV, saat mereka berbicara dengan Philip Schofield dan Holly Willoughby.

Ibu Maryanne, Linda, yang ikut di acara itu mengatakan hubungan pasangan itu ajaib. Dia menceritakan bagaimana dia dikritik karena membiarkan putrinya menikah.

Keduanya menjadi pasangan menikah Down Syndrome pertama di Inggris. Mereka pertama kali bertemu di sebuah day center di Southend pada 1990 dan langsung tertarik satu sama lain. Keduanya berpacaran selama sekitar 18 bulan sebelum dia melamar.

Dia melamarnya dengan cincin mainan dari mesin penjual otomatis. Lalu keduanya menikah di depan 250 tamu di Gereja St Mary di Shoeburyness pada 1995.

Selama tujuh tahun pertama pernikahan mereka, pasangan itu tinggal bersama ibu Maryanne, Linda. Pada 1995, keduanya hidup mandiri sejak menikah. Mereka tinggal sendiri di sebelah rumah sang ibu. Namun saat Tommy dirawat di rumah sakit, Maryanne pindah ke rumah ibunya.

“Sangat kejam sehingga dia tertular virus di rumah sakit. Dia tidak punya pilihan selain masuk untuk perawatan,” ujar Linda.

“Saya akan menghargai ribuan kenangan yang saya miliki dengan Tommy, dari perjalanan bioskop hingga kunjungan kebun binatang. Dia akan selalu berterima kasih kepada saya karena membawa mereka keluar untuk hari ini dan memuji saya - bahkan ketika saya terlihat mengerikan,” terangnya.

“Dia adalah pria sejati. Dia memberi tahu Maryanne dan saya bahwa dia mencintai kami setiap hari. Pernikahan menjadikannya saudara ipar saya, tetapi cinta menjadikannya saudara laki-laki saya,” lanjutnya.

Tommy menghabiskan satu bulan di tiga rumah sakit yang berbeda. Yakni rumah sakit Basildon, rumah sakit komunitas Southend dan Thurrock.

“Tommy telah meninggalkan lubang besar dalam hidup kami yang tidak akan pernah diisi oleh siapa pun,” terang Linda.

“Saya menganggapnya sebagai putra saya dan saya tidak pernah menyesali satu momen pun dari tiga dekade dia dalam perawatan saya,” tambahnya.

“Dia memberi kami banyak cinta dan pekerjaan. Saya akan selalu bersyukur atas tawa dan kesenangan yang dia bawa dalam hidup kami,” ungkapnya.

Linda juga mengucapkan terimakasih kepada para perawat yang telah merawat Tommy dengan penuh kasih sayang.

“Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada staf, perhatian dan kasih sayang mereka luar biasa - terutama selama masa-masa yang mengerikan ini,” jelasnya.

“Mereka semua dilarikan dari kaki mereka tetapi masih menyediakan waktu untuk memberi tahu saya setiap hari tentang kondisinya. Mereka juga berkomentar tentang betapa cantiknya dia,” tambahnya.

Keluarga mengundang semua untuk menyalakan lilin untuk menghormati Tommy tadi mala. Keduanya juga bisa ditemukan di media sosial dengan menelusuri @maryanneandtom.

(Amril Amarullah (Okezone))

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya