Satgas RSDC Wisma Atlet Klaim Belum Ada Kasus Mutasi Baru Covid-19

Muhammad Refi Sandi, Jurnalis
Senin 24 Mei 2021 16:35 WIB
Foto: Illustrasi Okezone.com
Share :

JAKARTA - Koordinator Satgas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen TNI (CKM) Tugas Ratmono mengklaim belum ditemukan kasus mutasi baru Covid-19 di RSDC.

"Di wisma atlet sendiri belum terlaporkan, tapi tentunya semua yang memenuhi syarat dari kriteria untuk diperiksa genom spancing. Kita lakukan pengambilan sampel dan kita kirom ke balitbangkes yang tentunya sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku," ucap Tugas saat Jumpa Pers di Taman RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (24/5/2021).

Baca juga:  Satgas Wisma Atlet: Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19 Pascalibur Lebaran

Tugas mengimbau agar tetap waspada untuk melakukan screening. Adapun tujuannya untuk mengetahui bentuk mutasi-mutasi baru yang mempunyai suatu tingkat penularan yang sangat tinggi.

"Kembali bahwa bagaimana kita bisa mencegah penularan itu lah yang sangat penting dan juga kita harus kenali katakanlah mutasi ini akan berdampak pada sistem kesehatan atau kesakitannya mungkin lebih temen-temen kita, para dokter para perawat harus lebih meningkatkan kewaspadaan dan memberikan pengobatan yang terbaik," terangnya.

Baca juga:  1.200 Pasien Covid-19 Rawat Inap di Wisma Atlet Saat Lebaran

"Masyarakat tentunya bagaimana yang memutus rantai penularan dengan protokol covid-19 dengan lakukan pencegahan yang sangat baik dan tidak boleh kendor tidak boleh lengah untuk lakukan suatu katakanlah untuk memakai masker, jaga jarak itu nggak boleh lengah," tambahnya.

Tugas mencontohkan situasi masyarakat yang lengah. Seperti halnya mengabaikan memakai masker karena melihat situasi landai padahal masih dalam bahaya dalam artian penularannya.

"Ini yang paling penting saya kira dalam kontesk bagaimana kita menjaga supaya tidak terjadi penularan covid baik itu yang bukan mutasi maupun yang mutasi ini sangat penting bagaimana cara menjaganya," ucapnya.

Lebih lanjut, Tugas mengatakan apabila ditemukan kasus varian baru pasien akan disatukan untuk memudahkan pemantauan dan perawatan.

"Saya kira itu suatu teknik bagaimana kita laksanakan perwatan dan pengobatan bagi mereka yang tergolong dalam mutasi ini. sekaligus saya kira para temen-temen dokter dan perawat dan sebagainya yang memberikan pengobatan ini lajukan suatu evaluasi, suatu penelitian apakah beda dari sisi klinis atau di sisi gejala atau tanda-tanda dari rontgen, paru dan sebagainya pemeriksaan laboratorium akan berbeda atau tidak. Hal ini sangat penting dilakukan evaluasi, penelitian sehingga ini bisa memberikan info yang lebih baik kepada masyarakat untuk bagaimana menjaga dan mendeteksinya saya kira itu," pungkasnya.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya