Penipuan Vaksin Covid-19 Palsu, Rumah Sakit Ini Disegel dan Dicabut Izinnya

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 05 Juli 2021 08:21 WIB
Vaksin Covid-19 di India (Foto: Reuters)
Share :

INDIA - Lebih dari selusin pusat vaksinasi Covid-19 swasta di India telah "mengimunisasi" orang-orang dengan air garam dan antibiotik yang diberi label sebagai vaksin. Sementara penangkapan sedang dilakukan, lebih dari 2.500 orang dibiarkan tak berdaya di depan gelombang Covid-19 baru yang potensial.

Media lokal melaporkan pemerintah lokal Mumbai menyegel Rumah Sakit (RS) Shivam pada Jumat (2/7) dan lisensinya telah dicabut karena dugaan penipuan vaksin besar-besaran. Polisi sedang menyelidiki apakah vaksin Covid-19 palsu berasal dari rumah sakit. Pemilik RS sudah ditangkap.

Awal tahun ini, RS ini terdaftar sebagai pusat vaksinasi swasta dan menerima izin pemerintah untuk mengimunisasi orang terhadap virus. India Today melaporkan RS telah menerima lebih dari 20.000 botol vaksin dari badan sipil yang mengatur Mumbai, BMC.

Namun, beberapa dari mereka mungkin berakhir di tangan scammers, polisi menduga rumah sakit mungkin telah menahan botol untuk digunakan dalam skema ilegal, termasuk mengisi ulang botol vaksin kosong dengan air garam.

(Baca juga: Pecah Rekor, Pria Ini Berhasil Makan 76 Hot Dog dan Roti dalam Waktu 10 Menit)

Indian Express melaporkan dengan mengutip polisi setempat jika setidaknya 2.000 orang "divaksinasi" dengan larutan garam, di Mumbai pada Mei dan Juni.

“Kami telah menangkap semua ikan besar sekarang. Kami akan menangkap lebih banyak lagi jika ada orang lain yang terlibat," kata komisaris gabungan kepolisian, hukum dan ketertiban Mumbai, Vishwas Nangre Patil, dalam konferensi pers.

Sejauh ini, setidaknya 10 pusat vaksinasi sedang diselidiki dalam penipuan, dan diduga memperoleh sekitar 2.600.000 rupee (Rp507 juta) dari suntikan vaksin palsu.

(Baca juga: Sejumlah Pemimpin Dunia Pernah Terjerat Skandal Seks, Siapa Saja?)

Dua korban, Hiren Mehta dan istrinya dari Mumbai, masing-masing membayar sekitar 1.260 rupee (Rp245.000) untuk vaksin virus corona. Mereka mengatakan bahwa sekarang mereka tidak dapat menerima suntikan yang tepat, karena mereka menerima sertifikat palsu dari pusat swasta yang dimasukkan ke dalam database vaksinasi pemerintah.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya