LUMAJANG - Pascaerupsi Gunung Semeru, warga korban erupsi menjual rugi hewan ternaknya. Mereka rela menjual hewan ternak karena tak mampu lagi merawatnya.
Hewan ternak yang dijual sejumlah warga Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang seperti sapi, kambing, dan ayam. Adapun kondisi sekitar Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang memang cukup parah terdampak erupsi.
Baca Juga: Bupati Lumajang Ngamuk Bencana Gunung Semeru Jadi Ajang Selfie Wisatawan
Lahan pertanian hingga kawasan padang rumput yang biasanya dijadikan tempat menggembala hewan ternak warga tertutup abu vulkanik. Hal ini menjadikan hewan ternak di sekitar Gunung Semeru tak terurus.
Sulianto, salah satu warga Dusun Sumbersari, mengaku menjual rugi empat ekor sapinya dan 20 ekor kambingnya. Saat dijual sejumlah hewan ternaknya mengalami luka dan pembengkakan di bagian telinga diduga karena efek material erupsi Gunung Semeru.
"Saya jual rugi semua, daripada enggak bisa dipelihara di sini, semua takut mati. Mau melihara gimana, semuanya jadi abu di sini. Luka di telinga, telinganya membesar jadi nggak normal lagi telinganya besar," ucap Sulianto, kepada MNC Portal, pada Kamis (9/12/2021).
Baca Juga: Update Erupsi Semeru: Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 43 Orang
Dirinya menambahkan, bila yang tersisa dari hewan ternaknya adalah ayam. Itu pun saat ini ada beberapa ayam yang terpaksa terlepas karena terdampak erupsi Gunung Semeru.
"Ayam masih ada tapi lepas, nggak bisa diambil cuma setiap hari dikasih makan juga," tuturnya.
Warga Desa Supit Urang lainnya, Budiono mengaku tengah menunggu pembeli yang akan membeli dua ekor sapi miliknya. Sapi itu ia tempatkan di Lapangan Desa Supit Urang, usai dievakuasi dari rumahnya.
"Dievakuasi ke sini mau dijual ini nunggu yang beli," kata dia.
Hal serupa dialami Irwanto warga RT 11 RW 4 Dusun Sumbersari, Desa Supit Urang menyatakan, terpaksa menjual rugi empat ekor sapi miliknya. Hewan ternak menjadi satu - satunya aset miliknya yang masih tersisa pasca erupsi Gunung Semeru.
"Ada dua ekor sapi saya, saya jual dengan kondisi kemarin keruntuhan kandang, agak luka sedikit tapi masih bisa berdiri. Dua ekor saya jual murah Rp20 juta, kalau normalnya satu ekor Rp28 juta, tadi belantiknya (pembeli sapinya) datang dari Malang datang ke sini," tuturnya.
Menurutnya, hasil uang penjualan sapi itu kini menjadi aset yang dimiliki pria berusia 50 tahun ini. Ia berharap kondisi pasca erupsi Gunung Semeru ini bisa segera membaik.
"Di sini mau apa - apa juga nggak bisa, semuanya habis ternak saya juga saya jual, kebun dan lahan pertanian saya juga kena material letusan Semeru," bebernya.
Kini, ia hanya bisa pasrah dan mengharapkan bantuan agar bisa kembali hidup normal. Saat ini ia dan sekeluarga tinggal di posko pengungsian di SDN Supit Urang 4. Di SDN 4 Supit Urang sendiri terdapat 80 jiwa yang mengungsi imbas erupsi Gunung Semeru.
(Arief Setyadi )