JAKARTA - Alasan kenapa Korps Marinir TNI AL dijuluki hantu laut akan dibahas dalam artikel kali ini Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah terlebih dalam sektor kelautan. Untuk menjaga luasnya lautan Indonesia, dibutuhkan prajurit yang tangguh dan handal.
(Baca juga: 205 Tahun Perjuangan Martha Christina Lawan Penjajah, Jenderal Marinir Tabur Bunga di Dermaga Lantamal IX)
Melansir beragam sumber, Jumat (20/1/2023) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) memiliki sejumlah pasukan khusus yang disegani di dunia. Sebut saja, Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL, Detasemen Jalamangkara (Denjaka) dan Korps Marinir TNI AL.
Marinir TNI AL memiliki semboyan Jalesu Bhumyamca Jayamahe, yang artinya “Di Laut dan Darat Kita Jaya”.
Pasukan ini dibentuk pada 15 November 1945 di sebuah kota kecil, Tegal, Jawa Tengah di era kepemimpinan Presiden Soekarno. Kesatuan ini bertugas menjaga keamanan laut Indonesia dari berbagai ancaman.
Lantas, apa alasan Korps Marinir TNI AL dijuluki sebagai Hantu Laut?
Sebelum bernama Korps Marinir, pasukan khusus dengan baret ungu itu bernama Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL).
Hal itu sesuai Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor: A/565/1948 yang diteken pada 9 Oktober 1948. Isi SK tersebut yakni semua Korps Komando di dalam AL dilebur menjadi KKO AL.
Berbagai palagan pertempuran pun telah banyak dilalui korps baret ungu tersebut. Dua di antaranya, Operasi Trikora dan Operasi Dwikora. Pasukan Marinir TNI AL juga menjalani operasi pembebasan Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak di perairan Somalia pada 2011.
Kehebatan dan ketangguhan Marinir dalam menyelesaikan operasi, baik di dalam maupun di luar negeri membuat Korps Baret Ungu ini dijuluki sebagai Hantu Laut.
(Fahmi Firdaus )