FINLANDIA – Finlandia mulai membangun pagar sepanjang 200 km (124 mil) di perbatasannya dengan Rusia untuk meningkatkan keamanan.
Penjaga Perbatasan mengatakan tingginya 3m (10 kaki) dengan kawat berduri di atasnya.
Seperti diketahui, Finlandia berbagi perbatasan Uni Eropa terpanjang dengan Rusia, sepanjang 1.340 km (832 mil). Saat ini, perbatasan Finlandia diamankan terutama dengan pagar kayu ringan.
BACA JUGA: Angka Kelahiran Mengkhawatirkan, Kota di Finlandia Bahkan Membayar Warganya Agar Mau Punya Anak
Dikutip BBC, Finlandia memutuskan untuk membangun pagar karena meningkatnya jumlah orang Rusia yang berusaha melarikan diri dari wajib militer untuk berperang di Ukraina.
BACA JUGA: Kekuatan Tempur Tak Terbendung jika China dan Rusia Berkoalisi, Bikin NATO Ketar-ketir
Negara Nordik itu juga semakin dekat untuk bergabung dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Selasa (28/2/2023). Parlemennya mulai memperdebatkan RUU untuk mempercepat pencalonan negara, dengan pemungutan suara yang dperkirakan dilakukan pada Rabu (1/3/2023).
Pengerjaan pagar di pos lintas batas Imatra dimulai pada Selasa (28/2/2023) dengan pembukaan hutan, sedangkan pembangunan jalan dan pemasangan pagar rencananya dimulai pada Maret.
Kamera night vision, lampu, dan pengeras suara akan dipasang di bagian pagar tertentu.
Penjaga Perbatasan mengatakan proyek percontohan 3 km di Imatra diharapkan akan selesai pada akhir Juni ini.
Finlandia mengeluarkan amandemen baru pada Undang-Undang Penjaga Perbatasan pada Juli tahun lalu untuk memungkinkan pembangunan pagar yang lebih kuat. Pagar kayu saat ini terutama untuk mencegah ternak melintasi perbatasan.
Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, Finlandia berusaha memperkuat perbatasan timurnya. Pada bulan September, sejumlah besar orang Rusia mulai melarikan diri ke Finlandia setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi pasukan cadangan untuk berperang di Ukraina.
Menyusul invasi Rusia pada 24 Februari tahun lalu, Finlandia dan Swedia memutuskan ingin bergabung dengan NATO sesegera mungkin, setelah bersikap netral selama bertahun-tahun.
Tapi Helsinki menghadapi rintangan diplomatik lebih sedikit dari Stockholm, dan pemerintah Finlandia ingin bergerak maju bahkan sebelum pemilihan umum Finlandia pada April mendatang.
Hanya Turki dan Hungaria yang belum menyetujui tawaran Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan blok pertahanan tersebut.
(Susi Susanti)