RUSIA - Vladimir Solovyov, penyiar televisi pemerintah Rusia yang dijuluki sebagai corong Presiden Vladimir Putin menyerukan agar Rusia menggunakan nuklir. Nuklir, kata Solovyov, sebaiknya digunakan untuk menyerang Ukraina.
Narasi itu ia sampaikan dalam acara saluran televisi Russia 1. Ia membahas konsekuensi kekalahan Rusia di Ukraina.
Video seruang Solovyov yang meminta Rusia menggunakan nuklir tersebut diunggah jurnalis sekaligus pengamat Rusia, Julia Davis di Twitter.
BACA JUGA:
Dalam video itu, Solovyov mendengarkan tamu acaranya; Karen Shakhnazarov—seorang pembuat film. Shakhnazarov berbicara tentang bagaimana perang sekarang menjadi masalah kehancuran Rusia.
Shakhnazarov bertanya-tanya apakah orang Rusia sepenuhnya memahami beratnya ancaman yang ditimbulkan oleh hasil perang, dan bahwa konflik itu jauh lebih kompleks dan berbahaya daripada Perang Dunia II.
Ia juga menggambarkan masyarakat Rusia modern tidak seperti yang ada pada tahun 1941 ketika Nazi Jerman menginvasi Uni Soviet karena tidak ada ideologi pemersatu.
BACA JUGA:
Orang Rusia kontemporer, kata Shakhnazarov, telah tumbuh dengan mengonsumsi budaya Amerika dan dia mengatakan ada perpecahan internal di Rusia dan kurangnya orang muda, yang berarti warga yang lebih tua bertugas di garis depan.
"Perang sangat menentukan bagi kami. Elite politik kami harus menyadari hal ini. Kami harus mulai mengakui bahwa ini bukan sekadar operasi militer khusus tetapi perang. Jika kami kalah dalam perang ini, kami akan menghilang seperti beberapa suku asli Amerika yang lenyap begitu saja," ujarnya.
Solovyov menimpali dengan mengatakan dia berharap Ukraina mengerti; "Bahwa jika kami kalah, kami membawa seluruh dunia bersama kami." "Izinkan saya mengingatkan Anda apa yang Panglima Tertinggi katakan, 'siapa yang butuh dunia jika Rusia tidak ada di dalamnya?'" kata Solovyov, mengacu pada kutipan Presiden Vladimir Putin.
Pembawa acara televisi itu kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa Rusia harus menggunakan senjata nuklirnya.
"Melepaskan batasan terhadap pengujian dan secara meyakinkan menunjukkan apa yang kita miliki," katanya.
Sejak dimulainya invasi Putin, Solovyov telah berulang kali mengatakan bahwa Rusia harus memanfaatkan kemampuan senjata nuklirnya untuk menyerang negara-negara Barat yang mendukung Ukraina.
( Muhammad Fadli Rizal)