Armada ini seluruhnya hanya terdiri dari 50 kapal layar, sedangkan diharapkan datang satuan-satuan kecil lainnya dari Tegal, Pati, dan Semarang. Setiap kapal berisikan 40 sampai 60 awak kapal, dipersenjatai senapan dan tombak.
Beberapa kapal lainnya juga memiliki alat-alat perang lainnya, seperti prinsentukjes dan bassen. Sebagian dari kapal-kapal itu digunakan untuk pengangkutan, dan membawa 1.000 ekor kuda untuk angkatan darat. Sebagai pemimpin disebut Kentol-Kentol Abadsara atau Ampatsara, saudara Ngabei Martanata, dan Wangsamarta.
(Fahmi Firdaus )