JAKARTA – Suasana kota Yogyakarta mencekam pasca bentrokan antara dua kelompok massa yang pecah di Jalan Taman Siswa pada Minggu, (4/6/2023). Bentrokan tersebut diduga merupakan buntut dari insiden yang terjadi beberapa hari lalu di Bantul.
Berikut beberapa fakta terkait bentrokan ini:
1. Libatkan perguruan silat
Informasi di beberapa akun sosial media menyebutkan bahwa insiden itu dipicu oleh ratusan orang dari salah satu kelompok perguruan silat yang hendak menuju Baciro untuk mendatangi kelompok suporter sepakbola yang disebut menganiaya salah seorang anggota mereka. Aksi para pendekar perguruan silat itu dihalau pihak kepolisian yang telah bersiaga di simpang empat GOR Amongraga.
Namun, aksi dari anggota perguruan silat yang dibarengi konvoi itu terlanjur memantik emosi warga di Kota Yogyakarta. Alhasil, pecahlah bentrokan sesuai yang tercatat yakni di Kenari, Semaki dan Tamansiswa.
2. Ratusan pendekar silat diangkut ke Polda DIY
Imbas kejadian ini, pihak kepolisian terpaksa mengevakuasi 352 orang dari simpatisan kelompok pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang dikepung massa di Pendopo Taman Siswa. Ratusan pesilat ini diangkut menggunakan 16 truk dalmas dan langsung dibawa ke Mapolda DIY dengan pengawalan ketat.
3. 9 Orang luka-luka
Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat ada 9 orang terluka dalam bentrokan pada Minggu. Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengatakan korban masih mungkin bertambah karena belum semua melapor.
"Tidak ada korban jiwa dan sementara ada 9 yang terluka," ujarnya, Senin (5/6/2023).
4. Situasi sudah dapat dikendalikan
Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Irjen Pol Suwondo Nainggolan memastikan situasi di Jalan Taman Siswa, Kota Yogyakarta sudah dapat dikendalikan pasca bentrokan pada Minggu malam. Pihak kepolisian juga telah melakukan penjagaan dan patroli untuk mengembalikan situasi hingga kembali kondusif.
"Situasi sudah bisa kami kendalikan namun demikian kami tetap melakukan penjagaan dan juga akan kami melakukan patroli," ujar Suwondo seusai kericuhan dikutip Antara.
5. Pihak berseteru sepakat berdamai
Setelah bentrokan tersebut, dua kelompok yang bersiteru masing-masing PSHT dan kelompok suporter Brajamusti akhirnya sepakat untuk damai. Dengan difasilitasi Polda DIY mereka menyepakati menyudahi perselisihan keduanya.
PSHT meminta maaf kepada Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan juga kepada masyarakat Yogyakarta.
(Rahman Asmardika)