NYI Roro Kidul adalah sosok mistis yang banyak dipercaya masyarakat Jawa sebagai menguasai Laut Selatan dan memiliki kerajaan gaib di sana. Nyi Roro Kidul juga kerap disebut memiliki hubungan dengan raja-raja Jawa terdahulu.
Salah satu raja Jawa yang konon memiliki hubungan dengan Nyi Roro Kidul adalah pendiri Kerajaan Mataram, Panembahan Senopati. Menurut legenda, Panembahan Senopati dan Nyi Roro Kidul bertemu di sebuah gua di Gunungkidul, yang dikenal dengan nama Gua Langse.
Gua Langse terletak di Desa Giri Cahyo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kini Gua Langse menjadi tempat tujuan wisata yang dikenal memiliki pemandangan eksotis dan indah, serta kesan mistis dari legenda seputar Sang Ratu Laut Selatan.
Legenda tentang Nyi Roro Kidul dan Panembahan Senopati ini membuat Gua Langse dianggap sebagai tempat sakral dan kerap dijadikan tempat bertapa.
Gua Langse, yang dibuka pada 1940-an, memiliki nama yang berarti kain kafan. Nama ini didapat karena dahulu gua itu konon ditutup dengan kain kafan, menambah kesan mistis gua tersebut.
Selain disebut sebagai Gua Kain Kafan, Langse, berdasarkan pengucapannya juga dapat diartikan sebagai etilasane atau petilasannya orang-orang besar. Karena itulah tidak aneh jika Gua Langse kerap disambangi oleh orang-orang yang ingin bersemedi atau bertapa.
Masyarakat meyakini bahwa bersemedi di Gua Langse bisa mendatangkan keberkahan, kekayaan, ketenangan batin, dan sebagainya. Konon tokoh-tokoh besar termasuk Presiden Soekarno dan Soeharto, serta kalangan artis dan pejabat pernah mengunjungi Gua Langse untuk melakukan kegiatan mistis.
Pengunjung Gua Langse dapat melihat pemandangan indah stalagtit, stalagmit dan panorama Laut Selatan Jawa. Gua ini juga ramai dikunjungi peziarah pada malam Jumat Kliwon dan malam Selasa Kliwon.
Pada malam-malam tersebut pengunjung yang melakukan pertapaan atau ziarah agar dapat bertemu dengan Nyi Roro Kidul. Banyak dari mereka yang mengaku didatangi sosok menyerupai Sang Penguasa Laut Selatan.
Saat memasuki Gua Langse, pengunjung akan merasakan suasana mistis yang kental, yang makin terasa saat hari berubah menjadi malam. Oleh karenanya, pengunjung yang hanya ingin melihat pemandangan disarankan untuk datang pada siang hari dan menggunakan jasa pemandu dari warga setempat.
(Rahman Asmardika)