JAKARTA- Ada momen tangisan sedih Soekarno dalam sejarah Indonesia termasuk pembacaan Pancasila pertama kali. Kenangan ini masih membekas saat Indonesia harus mendapatkan kemerdekaan yang sesungguhnya.
Apalagi, momen tangisan sedih Soekarno mewakili masyarakat Indonesia yang akhir bebas dari penjahahan. Beberapa kenangan ini banyak terjadi pada taun 1945.
Berikut momen tangisan sedih Soekarno dalam sejarah Indonesia termasuk pembacaan Pancasila pertama kali:
1. Melihat Kerja Romusha di Banten
Bung Karno menangis melihat nasib Romusha yang badannya bak tengkorak di Banten.
Tangis Bung Besar itu terekam dalam biografi ‘Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia’ yang ditulis Cindy Adams, Soekarno mengakui dengan hati remuk tentang romusha.
Bung Karno tahu para romusha yang dikirim ke Burma, hampir 99 persen mati. Ada yang mati kelaparan, mati disiksa, mati dipenggal kepalanya, mati di dalam gerbong kereta tertutup yang berisi ribuan romusha. Mereka dipaksa bekerja hingga tinggal kulit pembalut tulang.
2. Saat membacakan Pancasila untuk pertama kali
Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang berlangsung pada 17 Agustus 1945, Pancasila resmi menjadi ideologi dan falsafah hidup bangsa Indonesia.
Soekarno pun membacakan butir demi butir isi Pancasila di hadapan peserta BPUPKI dengan penuh derai air mata. Momen tersebut terjadi pada 1 Juni 1945 dan kini diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.
3. Saat menandatangani hukuman mati sahabatnya
Soekarno dikenal sebagai sosok pria yang hangat dan mudah berbaur. Jadi tidak heran jika beliau memiliki banyak sahabat. Salah satu sahabatnya adalah Kartosoewirjo yang tak lain seorang pemimpin DI/TII, pembelot NKRI tahun 1962.
Karena melakukan pembelotan, Kartosoewirjo pun harus dihukum mati. Hukuman tersebut dijatuhkan setelah Soekarno menandatangani surat eksekusi mati sahabatnya dengan berat hati dan berderai air mata.
4. Saat bertemu dengan Daud Beureu’eh
Selanjutnya adalah momen saat Soekarno datang ke Aceh untuk bertemu dengan Daud Beureu’eh, seorang tokoh pejuang dari ujung barat Indonesia. Kedatangan Soekarno kala itu untuk mengajak rakyat Aceh berjuang melawan Belanda tahun 1948.
Kala itu Daud Beureu’eh bersedia bergabung dengan syarat rakyatnya diberi kebebasan untuk menjalankan syariat agama Islam.
Demikian 4 momen tangisan sedih Soekarno dalam sejarah Indonesia termasuk pembacaan pancasila pertama kali.
(RIN)
(Rani Hardjanti)