Pemerintah Keluarkan Road Map Emisi Nol di 2050 saat Forum COP28, Berikut Tahapannya

Khafid Mardiyansyah, Jurnalis
Selasa 05 Desember 2023 20:54 WIB
Share :

DUBAI - Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan HIdup dan Kehutanan (PSLB3-KLHK), Rosa Vivien Ratnawati telah melakukan soft launching Dokumen Rencana Operasional Zero Waste, Zero Emission Indonesia 2050 yang merupakan bentuk komitmen Indonesia terhadap masa depan yang berkelanjutan, dengan menetapkan peta jalan untuk mencapai zero waste pada tahun 2040 dan mendekati nol emisi pada tahun 2050.

Soft Launching tersebut dilakukan ketika menggelar talk show dengan tema “Zero Waste and Zero Emission Goals on Municipal Solid Waste” di Paviliun Indonesia COP28 UNFCCC UAE berlokasi di Expo City Dubai, Selasa (5/12/2023).

Menurut Dirjen Rosa Vivien, peta jalan untuk mencapai zero waste pada tahun 2040 dan mendekati nol emisi pada tahun 2050 itu dilakukan dengan lima langkah sebagai berikut:

Pertama, pengelolaan TPA dengan metode controlled/ sanitary landfill dengan fasilitas penangkapan gas metan.

Kedua, tidak ada pembangun landfill baru di tahun 2030 dengan mengoptimalisasi landfill yang sudah ada dan pelaksanaan landfill minin.

Ketiga, zero open burning dimulai di tahun 2031

Lalu, langkah keempat, optimalisasi fasilitas pengelolaan sampah seperti waste-to-energy, RDF, SRF, biodigester, dan pengelolaan sampah organik lainnya, sehingga pada tahun 2040 hanya sampah residu yang dikelola di landfill.

Serta kelima, memperkuat aktivitas pemilahan sampah di sumber dan memanfaatkan sampah sebagai bahan baku daur ulang sebagai bentuk implementasi ekonomi sirkular.

“Kami mengajak seluruh stakeholder terkait untuk bekerja bersama-sama untuk mencapai zero waste pada tahun 2040 dan mendekati nol emisi pada tahun 2050,” ajak Rosa Vivien.

Saat Talk Show dengan tema “Zero Waste and Zero Emission Goals on Municipal Solid Waste” di Expo City Dubai, Dirjen Rosa Vivien menjelaskan, Sebagai negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, Indonesia secara konsisten berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan meningkatkan ketahanan iklim.

Diungkapkan Dirjen Rosa Vivien, Pemerintah Indonesia telah menyerahkan dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) kepada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) pada tanggal 23 September 2022, yang meningkatkan target penurunan emisi gas rumah kaca dari 29% menjadi 31,89% (CM1) dan dari 41% menjadi 43,2% (CM2) pada tahun 2030, dibandingkan dengan kondisi business as usual.

Dalam dokumen tersebut juga dijabarkan target penurunan emisi GRK sektor limbah sebesar 40 Mton CO2eq (CM1) dan 43,5 Mton CO2eq (CM2) pada tahun 2030.

Rosa Vivien juga menjelaskan, Metana, bersama dengan karbon dioksida dan dinitrogen oksida merupakan penyumbang utama emisi gas rumah kaca.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya