UMAT Muslim seluruh dunia termasuk Indonesia segera menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah karena Ramadhan sudah memasuki fase akhir. Tapi, tanggal berapa sebenarnya Lebaran 2024 dirayakan?
Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Indonesia terjadi perbedaan antara Muhammadiyah dengan pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU). Pemerintah menetapkan awal puasa jatuh pada 12 Maret 2014 dan NU mengikuti putusan pemerintah. Sementara Muhammadiyah memutuskan sehari lebih awal, 11 Maret.
Bagaimana dengan Idul Fitri?
Muhammadiyah lewat metode hisab hakiki wujudul hilal telah menetapkan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Penetapan tersebut tertuang dalam Maklumat Muhammadiyah yang sudah diumumkan ke publik.
BACA JUGA:
Sedangkan NU belum menetapkan Idul Fitri 2024. Dalam hal penetapan awal Ramadhan dan Idul Fitri, NU menggunakan metode rukyatul hilal atau melihat hilal.
NU biasanya menunggu hasil sidang isbat Kementerian Agama dalam penetapan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Kemenang menggunakan metode hisab dan rukyatul hilal dalam menentukan penanggalan tersebut.
Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengatakan bahwa Kemenag akan menggelar sidang isbat untuk menentukan Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah pada Selasa 9 April 2024.
Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag.
BACA JUGA:
Sementara itu berdasarkan analisis prediksi posisi ketinggian hilal saat terbenam matahari pada 9 April oleh BMKG dan peniliti BRIN, ada kemungkinan Idul Fitri 2024 akan dirayakan serentak pada 10 April baik oleh Muhammadiyah, NU, dan pemerintah.
BMKG memprakirakan ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 9 April nanti berkisar antara antara 4,88 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 7,63 derajat di Sabang, Aceh.
Sementara, elongasi geosentris di Indonesia saat Matahari terbenam pada 9 April 2024, berkisar antara 8,39 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 10,22 derajat di Sabang, Aceh.
Artinya, pada 9 April 2024 ketinggian hilal telah melebihi kriteria yang ditetapkan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Di mana, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Nah, jika dilihat dari prediksi BMKG, maka Hari Raya Idul Fitri berpotensi serentak jatuh pada 10 April 2024.
Sebelumnya Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin juga memprediksi hal yang sama tentang kemungkinan Idul Fitri 2024 serentak berdasarkan analisis posisi hilal 9 April.
"Insya Allah Idul Fitri bisa seragam tanggal 10 April," kata Thomas.
(Salman Mardira)