Peringatan 77 Tahun Nakba, Menbud Fadli Zon: Budaya sebagai Jembatan bagi Perdamaian

Agustina Wulandari , Jurnalis
Jum'at 23 Mei 2025 11:32 WIB
Menbud Fadli Zon menghadiri acara Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia, The 77th Commemoration of Nakba Day. (Foto: dok Kemenbud)
Share :

JAKARTA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri acara Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia, The 77th Commemoration of Nakba Day.

Bertajuk "Palestine belongs to Palestinians and We Will Never Leave", kegiatan yang berlangsung di Hotel Borobudur Jakarta ini bermaksud untuk mengajak tamu yang hadir untuk mengenang 77 tahun Nakba, hari dimulainya penghancuran tanah air Palestina dan pengusiran massal sebagian besar penduduk Palestina, yang dimulai pada 15 Mei 1948.

Dihadiri oleh 200 tamu undangan, mulai dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia M. Hidayat Nur Wahid, Ketua Badan Amil Zakat Nasional Noor Achmad, dan Para Duta Besar Negara Sahabat, hingga diaspora rakyat Palestina yang kini tinggal di Indonesia.

The 77th Commemoration of Nakba Day dimulai dengan dengan pemutaran film pendek yang menampilkan Gaza, Palestine, sebelum dan sesudah penjajahan.

Setelahnya dilanjutkan dengan penampilan monolog oleh Asma Nadia yang menyampaikan cerita "Fathiya." Cerita tentang gadis kecil Palestina berusia 6 tahun bernama Maryam yang berjanji untuk menjaga adik kecilnya yang berusia 3 tahun, Fathiya.

Menbud Fadli Zon menyampaikan semangat persatuan dan solidaritas untuk mengenang tragedi kemanusiaan yang memilukan yang dimulai pada 77 tahun yang lalu, yaitu Nakba.

Ia juga mengungkapkan bahwa dimulai pada 1948, lebih dari tujuh ratus ribu warga Palestina dipaksa mengungsi, tanah dan rumah mereka dirampas, dan hak asasi manusia mereka dilanggar secara brutal, bencana tersebut masih menjadi kenyataan hingga kini.

Di dunia modern saat ini, rakyat Palestina masih terus mengalami penindasan dan pelanggaran berat atas hak asasi manusia.

"Selain serangan udara dan agresi brutal dari Israel sejak 7 Oktober 2023 yang telah menewaskan lebih dari lima puluh ribu warga Palestina di Gaza, baru-baru ini saya sampaikan kepada para Menteri Kebudayaan dalam Forum Kazan Dunia Islam–Rusia, bahwa terjadi genosida budaya atau penghancuran identitas budaya secara sengaja," ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa fakta tersebut merupakan salah satu dimensi paling serius, namun paling sering diabaikan dari krisis Palestina.

 

Menbud Fadli Zon menyampaikan kepada tamu yang hadir bahwa per April 2025, UNESCO telah memverifikasi kerusakan pada 102 situs sejak 7 Oktober 2023, yang mencakup 13 situs keagamaan, 69 bangunan bersejarah dan/atau artistik, 3 tempat penyimpanan benda budaya bergerak, 9 monumen, 1 museum, dan 7 situs arkeologi.

"Melalui diplomasi strategis, promosi, dan kerja sama, bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan budaya sebagai bentuk soft power yang penting serta menjadi jembatan bagi perdamaian, dialog dan kolaborasi di tingkat bilateral, regional, dan multilateral," tuturnya.

"Termasuk dalam forum internasional seperti UNESCO, dengan seluruh pemangku kepentingan yang relevan, guna mempromosikan perdamaian, kesetaraan, keadilan, dan keamanan, serta mengakhiri genosida budaya di Palestina," katanya.

Ia berharap, hari ini menjadi bukti nyata dalam mewujudkan perdamaian dunia, pelestarian budaya, dan keadilan, serta upaya untuk memastikan bahwa sejarah Nakba dan tragedi kemanusiaan yang kini terjadi di Gaza tidak akan pernah terulang kembali.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun. (Foto: dok Kemenbud)

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair S.M. Al-Shun menyampaikan, malam hari ini bukan hari yang normal selayaknya perayaan hari besar di negara manapun. Hari ini menurutnya adalah momen mengenang terusirnya rakyat Palestina dari Tanah Airnya.

Ia berujar kepada tamu yang hadir jika kita adalah manusia dan kita memiliki hak untuk hidup. "Anda telah melihat Yasser Arafat dengan Bill Clinton di film tadi. Bill Clinton mengunjungi Gaza. Tapi sekarang Gaza tidak ada, Gaza sudah selesai," ucapnya.

"Kami percaya Indonesia selalu berada di belakang Palestina dan mendukung perjuangan dan kemerdekaan Palestina. Terima kasih atas segala bentuk dukungan dan pertolongan yang telah kalian berikan, Insya Allah, Palestina akan merdeka, dan nanti kita dapat mengunjunginya kembali," tuturnya.

Malam Peringatan The 77th Commemoration of Nakba Day ditutup dengan pembacaan puisi "Palestina Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu” oleh Taufiq Ismail dan Ricky Kurniawan.

(Agustina Wulandari )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya