Selain mahasiswa, aksi demo itu juga diikuti seniman Reog Ponorogo. Sebelumnya, mereka bergerak dari kampus Universitas Islam Sunan Giri menuju Gedung DPRD.
Follow Berita Okezone di Google News
Saat sampai di DPRD, mereka menggelar aksi dengan berteriak mengecam dan meminta pemerintah untuk segera meluruskan bahwa Reog Ponorogo adalah milik Ponorogo bukan Malaysia. Kemudian mendesak Pemkab Ponorogo untuk melindungi aset-aset budaya lokal Ponorogo agar tidak dicaplok negara lain.
Mahasiswa juga meminta agar anggota dewan menemui mereka. Beruntung, Wakil Ketua DPRD HM Boking Hasan akhirnya menemui mahasiswa. Boking mendukung aksi yang dilakukan mahasiswa dan seniman Reog Ponorogo.
Setelah mendapat dukungan dari petinggi DPRD, mahasiswa menutup aksi dengan membakar dua "bendera" Malaysia ukuran sekira 1,5 meter. Selain itu, aksi juga dimeriahkan dengan tarian Barongan Reog Ponorogo.
(fmh)