"Kami bangga membela Hamas dan Hezbullah. Kami tidak akan menyembunyikan (sikap) itu. Mereka itu pejuang untuk Tuhan dan Anda bisa menyebut mereka apa saja yang dikehendaki," kata Larijani seperti dikutip Press TV, Selasa (26/5/2009).
Amerika Serikat dan negara Barat lainnya cenderung menyebut Hamas dan Hezbullah sebagai kelompok teroris.
"Hezbullah bukan teroris, mereka membela kehormatan Islam. Hamas bukan teroris karena membela Palestina," tambahnya.
Dalam pidatonya itu, Larijani justru menuding AS telah menciptakan teror di kawasan Timur Tengah.
"Anda (AS) telah melakukan pertemuan rahasia dengan para teroris di Irak. Anda menawarkan dukungan jika mereka mau memerangi Syiah dan Iran," paparnya.
Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dalam dengar pendapat dengan Kongres mengakui, kelompok militan seperti Taliban awalnya dibentuk, dipersenjatai, dan didanai oleh AS dan negara-negara Arab. Arab Saudi sendiri tidak membantah itu. Saat itu kelompok Taliban berusaha membebaskan negaranya (Afghanistan) dari penjajahan Uni Soviet.
Hillary juga menyatakan bahwa pada 1990 AS menggunakan Taliban dalam kebijakan-kebijakan strategis terkait Pakistan.
Artikel yang dipublikasikan The New Yorker pada 2006 juga menyebutkan keterlibatan AS dalam mendanai kelompok separatis Kurdi, Partai Pekerja Kurdi (PKK). Kelompok ini dilatih dan dipersenjatai AS untuk membuat ketidakstabilan di Iran.
(ton)