Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penerbit AS Tarik Kartun Nabi Muhammad

Anton Suhartono , Jurnalis-Senin, 31 Agustus 2009 |13:43 WIB
Penerbit AS Tarik Kartun Nabi Muhammad
Foto: Yalebook
A
A
A

NEW YORK - Editor buku yang mencantumkan beberapa gambar ilustrasi Nabi Muhammad, akhirnya manarik gambar kartun tersebut dari buku itu. Penarikan gambar tersebut merupakan upaya mencegah protes dari kalangan Muslim.

Buku "The Cartoons That Shook the World" yang diterbitkan Yale University Press pada November tahun lalu itu sempat memicu protes dari Muslim dunia.

Pengarang buku, Jytte Klausen, seorang professor politik Brandeis University di Waltham, Massachusetts enggan menyetujii permintaan penarikan kartun itu dari buku.

"Secara pribadi, saya sedih karena ada sesuatu yang hilang jika buku tidak dipublikasikan tanpa ilustrasi," kata Klausen seperti dikutip AFP, Senin (31/8/2009).

Ada beberapa ilustrasi Nabi Muhammad lain yang dihilangkan, termasuk ilustrasi yang dibuat pada abad ke-19, Gustave Dore.

Direktur Penerbitan Yale, John Donatich membuat keputusan itu setelah berkonsultasi dengan para diplomat, intelijen, dan akademisi.

"Ini sudah menjadi isu keamanan," tandasnya sambil menambahkan bahwa dia juga mengkhawtirkan keamanan para pekerja Yale.

Kartun Nabi Muhammad pernah muncul pada September 2005 di sebuah surat kabar Denmark. Kondisi tersebut memunculkan protes dari Muslim dunia. Demonstrasi yang terjadi di Pakistan pada Februari 2006, bahkan memakan enam korban tewas.

Yale pada pertengahan Agustus ini meminta pendapat dari berbagai ahli. Setelah itu Yale memutuskan untuk menghilangkan 12 gambar kartun Nabi Muhammad dari buku tersebut.

Pejabat Kesekretariatan PBB Ibrahim Gambari, menyatakan," Anda dapat menghitung kekerasan jika ilustrasi itu dipublikasikan. Ini akan mengakibatkan kerusuhan, saya prediksi dari Indonesia hingga Nigeria."

(Anton Suhartono)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement