 
                DEPOK – Pascapemasangan tiang pancang pertama di lahan yang akan dibangun gedung Vokasi, Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar R Somantri, meminta Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) yang berada di dalam lingkungan Kampus UI untuk mengembalikan lahan dan gedung PNJ kepada UI. 
Gumilar juga meminta Direktur PNJ agar melebur ke UI International Collage. Sebab, lembaga pendidikan keahlian vokasi rencananya akan mulai beroperasi 2013 mendatang. Selain itu, kata Gumilar, setelah berpisah dari UI, PNJ tidak mengalami kemajuan yang signifikan. 
“Gedung dan lahan PNJ itu milik UI yang kita pinjamkan dan kami akan kembali mengambil alih. Politeknik masih menjadi bagian dari UI, tapi setelah pisah ternyata tidak berkembang. Peminatnya juga tidak meningkat. Kita minta Pak Jhony agar mengintegrasikan PNJ ke UI International Collage Program,” ujar Gumilar, Senin (9/8/2010).
Gumilar menambahkan, UI berencana membuat UI International Collage Program, sebuah lembaga khusus untuk program vokasi, yang kegiatan akademisnya berdiri sendiri. Hingga saat ini, program vokasi masih bergabung pada fakultas masing-masing.  
“Ini yang menjadi pertanyaan, kenapa universitas riset kelas internasional memiliki program vokasi. Tapi dari hasil riset kita ternyata Republik ini masih membutuhkan program vokasi. Karenanya kita akan membentuk UI International Collage Progam untuk program vokasi,” tutur Gumilar. 
Direktur PNJ Jhony Wahyuadi menolak permintaan Rektor UI tersebut. Sebab menurut dia, lahan tersebut merupakan lahan milik negara yang diperuntukkan untuk sarana pendidikan.
“Itu kan lahan negara. Sebagai dosen memang saya diangkat rektor, namun sebagai Direktur PNJ saya diangkat menteri pendidikan nasional. Jadi masalah peleburan serahkan saja kepada Kemendiknas,” tandas Jhony.
Setelah UI International College program terbentuk, rencananya semua aktivitas perkuliahan akan diselenggarkan di gedung vokasi yang baru mulai dibangun gedungnya, kemarin. Gedung vokasi ini sendiri berada di sisi barat kampus UI. Gedung yang dibangun di atas lahan seluas empat hektare ini diprediksi mampu menampung 11.700 mahasiswa. 
(Rani Hardjanti)