WAGENINGEN, Belanda - Anda hanya harus melakukan penyelamatan hutan lindung, diet, hidup lebih sehat, mengurangi emisi global dan untuk memotong anggaran makanan dengan memakan serangga.
Puding cacing, risoles belalang dan santapan lainnya yang terbuat dari binatang melata merupakan jawaban bagi krisis makanan dunia, mempersempit lahan dan sumber air serta emisi karbon, demikian pernyataan ilmuwan asal Belanda Arnold van Huis.
Profesor di Universitas Wageningen, Belanda ini mengatakan bahwa serangga memiliki kadar protein daripada hewan ternak per gigitan, menghemat pengeluaran untuk memelihara, menghabiskan air lebih sedikit dan tidak meninggalkan bekas karbon yang banyak. Dia juga berencana menerbitkan buku masak untuk membuat makanan serangga lebih tampak lezat dihidangkan.
"Anak-anak tidak memiliki masalah dengan memakan serangga, tapi orang dewasa perlu mengembangkan kebiasaan makannya, dan dengan merasakan akan membuat mereka berubah pikiran," ujar Van Huis seperti dilansir Reuters, Kamis (20/1/2011).
Belalang merupakan makanan ringan yang lezat untuk wilayah Asia seperti Thailand dan Vietnam, tapi menu seperti ini tidak ada di Belanda. Van Huis mengatakan Eropa seharusnya menganggap serangga ini menjadi sumber alternatif protein karena mengandung 90 persen protein, dibandingkan dengan daging sapi yang hanya mengandung 40-70 persen protein.
(rhs)