Share

Demonstrasi Pembakaran Alquran Makin Memanas

Hermanto, Okezone · Senin 04 April 2011 11:51 WIB
https: img.okezone.com content 2011 04 04 412 442073 ijf0FSe49d.jpg Para warga Afghanistan membakar replika patung Barack Obama saat demonstrasi/AP

JALALABAD - Para demonstran di selatan Afghanistan harus bentrok dengan pihak kepolisian di pusat kota pada saat protes pembakaran Alquran di Florida beberapa waktu lalu.

Seorang petugas tewas tertembak pada hari kedua bentrok di kota Kandahar. Sementara dua petugas dan 18 warga lainnya dinyatakan cedera.

Follow Berita Okezone di Google News

Di Jalalabad, kota terbesar kedua di wilayah timur, ratusan orang memblokir jalan raya selama tiga jam, meneriakkan kata-kata keluar bagi pasukan Amerika Serikat (AS). Sementara sekira seribu orang lainnya membakar ban di jalan untuk memblokir jalan raya yang mengarah ke provinsi Parwan selama satu jam.

Kekerasan tersebut terjadi atas pembakaran Alquran yang terjadi pada tanggal 20 Maret lalu di sebuah gereja di Florida, gereja yang sama di mana yang pasturnya mengancam untuk untuk membakar Alquran pada saat perayaan 11 September tahun lalu.

Protes yang dimulai pada Jumat kemarin, juga dipicu karena kekecewaan yang terbendung sejak bertahun-tahun lamanya di Afghanistan akibat operasi militer oleh pasukan Barat. Mereka menuduh pasukan militer tersebut telah melakukan pembunuhan dan kesewenangan terhadap para warga pribumi, mereka juga memperkaya diri sendiri dan melakukan korupsi dengan menggunakan uang warga Afghan.

Belum lagi dengan tereksposnya foto para prajurit AS yang melakukan pembunuhan warga Afghanistan dan tampak tersenyum dengan jenasah para korban pembunuhan tersebut, demikian lansir Associated Press, Senin (4/4/2011).

Ribuan demonstran di kota yang terkenal tenang di utara Mazar-i-Sharif turun ke jalan setelah sholat Jumat kemarin dan menyerang kantor PBB, dan menewaskan tiga staf PBB dan empat penjaga asal Nepal.

Pada Sabtu kemarin, ratusan warga Afghanistan dengan membawa Alquran di atas kepala mereka melakukan long march di Kandahar, para demonstran ini pun langsung menyerang mobil dan tempat usaha yang ada. Pasukan keamanan melepaskan tembakan dan sembilan demonstran dinyatakan tewas, tapi gubernur Kandahar mengatakan bahwa pasukan keamanan hanya melepaskan tembakan ke udara.

Sementara Komandan Militer Jend. David Petraeus  dan perwakilan NATO di Afghanistan mengatakan bahwa mereka berharap warga Afghanistan dapat mengerti bahwa tindakan dari sekelompok orang atau individu, yang tidak menghormati Alquran, tidak merepresentasikan suatu negara.

(rhs)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini