AMSTERDAM - Mantan Pemimpin Serbia Bosnia Radovan Karadzic meminta hakim di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar mencabut status penjahat perang yang diberlakukan kepada dirinya. Karadzic pun kerap menyangkal seluruh tuduhan yang dilontarkan kepada dirinya.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Pengawas KKP Lakukan Upacara Bawah Laut
Pria berusia 66 tahun itu didakwa atas peristiwa genosida di Srebrenica, Bosnia, bersama rekan-rekannya yang lain. Karadzic dituduh mendalangi kampanye pembantaian yang dilakukan oleh pasukan Bosnia Serbia terhadap warga Muslim dan etnis Kroasia.
Namun Karadzic mengklaim, dirinya tidak menyaksikan pembantaian pada 1995 silam, di Srebrenica. Sementara itu, Jaksa sudah melakukan penyelidikan terhadap keterlibatan Karadzic pada Mei lalu.
Pria yang menjadi buronan selama 10 tahun itu ditangkap di Serbia pada 2008 lalu. Karadzic pun menggunakan identitas palsu saat dibekuk oleh aparat keamanan. Karadzic memakai rambut palsu lebat yang panjang dan memanjangkan janggutnya yang berwarna putih.
Operasi penangkapan terhadap pria yang dituduh membunuh 8 ribu warga Muslim Bosnia itu dilakukan selama sepekan. Salah seorang pejabat di Serbia mengatakan, Karadzic menggunakan dokumen yang palsu dan menggunakan nama palsu Dragan Dabic dan mengaku bukan sebagai orang Serbia saat ditangkap.
(AUL)