JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) baru saja mengajak kalangan perguruan tinggi untuk mengurangi maraknya tindak kekerasan di kalangan kampus. Namun, rupanya itu belum membuahkan hasil. Â
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh mengaku, setelah terbitnya deklarasi Anti Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi pada Senin 15 Oktober lalu, masih saja dijumpai aksi kekerasan di kalangan mahasiswa.
Â
"Deklarasi tersebut untuk mengurangi bukan menghilangkan tawuran," ujar M Nuh kepada Okezone saat menghadiri Temu Akbar Alumni Tenik Elektro Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (20/10/2012).
Â
M Nuh mengakui, tawuran atau tindak kekerasan di kalangan Mahasiswa tidak bisa terdeketeksi. Oleh sebab itu para dosen Univesitas se-Indonesia melakukan dekelarasi anti tawuran. "Bayangkan ada deklarasi saja masih tawuran, apalagi dibiarkan?" tuturnya.
Â
Menurut Nuh, untuk mencegah aksi tawuran terjadi lagi pihak rektorat tidak hanya sekedar melakukan deklarasi, tapi harus ada tidakan agar hal tersebut tidak terulang kembali.
Â
"Memang deklarasi itu ketekadan kita. Tapi itu tidak cukup, harus terus dicegah. Minimal berkurang, insyaallah lah dengan tekad itu secara sitematik akan bekurang," tutup Nuh.
(mrg)