SOLO – Di antara 17 perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta yang melakukan penyisiran penduduk, terutama kalangan civitas akademika yang belum melakukan perekaman E KTP, tercatat Universitas Gajah Mada (UGM) menempati rangking tertinggi.
          Â
"UGM tertinggi, karena terbanyak yang memanfaatkan perekaman E KTP di kampus tersebut, baik dari kalangan mahasiswa, dosen, pegawai kampus maupun penduduk yang belum sempat melakukan perekaman E KTP sebelumnya," kata anggota Tim Pakar Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Ir. Retno Setyowati Gito, M.Sc saat bertemu Okezone, di Solo, Jawa Tengah.
Follow Berita Okezone di Google News
Retno mengatakan, perekaman E KTP di 17 perguruan tinggi bertujuan sebagai program sapu jagad. Dia berharap, semua orang baik mahasiswa, pegawai kampus, pedagang keliling bahkan pembantu rumah tangga serta penduduk sekitar kampus bisa melakukan perekaman data di kampus yang ditunjuk. "Tentu saja mereka yang domisilinya jauh dari kota tempat bekerja, bisa memanfaatkan tanpa harus pulang ke domisili asal," jelasnya.
Namun, kata Retno, sungguh disayangkan hingga program tersebut usai, jumlah yang dicapai masih jauh dari harapan Kementerian Dalam Negeri. Dari 17 perguruan tinggi total hanya terjaring sebanyak kurang dari 10 ribu orang.
"Adapun rangking kedua setelah UGM adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dan ketiga adalah Universitas Brawijaya. Sedang UNS menempati urutan ke-10," ujarnya.
(rfa)