JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta semua pihak menunggu hasil tim investigasi terkait 'kebocoran' Surat Perintah Penyidikan (sprindik) kasus dugaan korupsi Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dalam proyek pembangunan sport center Hambalang, Jawa Barat.
Â
Juru bicara KPK, Johan Budi, mengatakan tim ini sedang bekerja menelisik lebih jauh keaslian dokumen yang konon berasal dari markas Abraham Samad dan kawan-kawan tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News
Â
"Sekarang kami sedang bekerja. Tentu kami berharap kita menghormati proses yang sedang dijalankan. Belum ada kesimpulan apakah (dokumen) itu bocor, palsu, atau benar. Mari bersama-sama menunggu," kata dia saat dihubungi Okezone, Rabu malam (13/2/2013).
Â
Menurutnya, tim investigasi akan memberikan laporan pada Jumat pekan ini kepada pimpinan KPK.
Â
"Hasil temuan itu semua akan dilaporkan ke pimpinan Jumat pekan ini. Tapi saya belum dapat konfirmasi apakah hari itu juga temuan itu bakal diumumkan ke publik," tambahnya.
Â
Sebelumnya, KPK sudah membentuk Tim Investigasi sejak Selasa 12 Februari kemarin. Tim ini berasal dari Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat dan dibentuk berdasarkan hasil rapat pimpinan KPK minus Abraham Samad, karena dia sedang berada di New Zealand, Australia.
Â
Johan Budi sempat menegaskan dokumen yang terlanjur kesebar itu bukan Sprindik. Dokumen itu, kata Johan, baru sebatas draft administrasi dari penyidik yang berfungsi sebagai rekomendasi untuk pimpinan KPK menerbitkan Sprindik.
Â
Akibat dokumen itu, Presiden SBY sampai mengeluhkan pemberitaan yang telah menggiring pada sebuah adu domba dengan Anas Urbaningrum. Alasannya, setelah SBY memutuskan mengambil alih partai dan memintanya berfokus menjalani kasus dugaan korupsi, mendadak beredar di media sprindik yang menyatakan suami Atthiyah Laila itu telah menjadi tersangka. Konon, pembocor sprindik Anas merupakan orang dalam Istana.
(cns)