JAKARTA - Pengamat politik dari LSI, Burhanudin Muhtadi menilai, keluarnya para loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dari Partai Demokrat akan berdampak negatif. Pasalnya, mereka diprediksi akan sulit diterima oleh partai lain.
"Mereka sendiri (loyalis Anas) berada di persimpangan. Kalau misalnya mereka menyatakan mundur dari Demokrat karir politik mereka akan sulit di 2014. Kalau masuk partai lain, proses penentuan pendaftaraan caleg sudah dimulai," kata Burhanudin dalam diskusi yang diadakan Angkatan Muda Restorasi Indonesia (AMRI) di Jakarta, Jumat (1/3/2013) kemarin.
Jika saja aktif di dalam partai lanjut dia, belum tentu para loyalis Anas tersebut akan mendapat privilage seperti selama ini. "Mereka galau apalagi kalau mundur tidak ada kendaraan," imbuhnya.
Oleh sebab itu, beberapa kader Demokrat yang dikenal loyal terhadap Anas, namun memiliki posisi yang strategis tidak akan ikut mundur.
"Loyalis Anas yang punya posisi krusial, mereka akan seribu kali untuk mundur. Apalagi kalau ada deal, mereka tidak akan mendukung Anas kalau tidak strategis, seperti Rahmad yang jadi wakil direktur eksekutif, itu tidak cukup strategis, mungkin tidak ada ongkos politik di partai," pungkasnya.
(put)