JAKARTA - Riset Marie Curie tentang radioaktif membuatnya diperhitungkan dalam dunia sains. Tidak hanya itu, wanita kelahiran Polandia ini juga meraih nobel dalam bidang kimia bersama suaminya, Pierre Curie.
Sejak kecil, Marie terkenal cerdas. Dia menamatkan sekolah menengah atas pada usia muda dan melanjutkan kuliah ke Prancis. Di sini, dia menekuni riset tentang radioaktif dan menikahi Pierre, partnernya di laboratorium.
Berikut beberapa fakta menarik tentang Marie Curie seperti dirangkum Kampus Okezone, Selasa (10/6/2014)
Menikah dengan ilmuwan Pierre Curie
Pada 1894, Marie bertemu dengan Pierre Curie, direktur di Municipal School of Industrial Physics and Chemistry di Paris. Ketika itu, Marie sedang mencari laboratorium untuk melakukan risetnya.
Pierre menyediakan ruangan di laboratoriumnya untuk Marie, keduanya pun langsung cocok. Marie dan Pierre sama-sama menaruh minat pada daya magnet di berbagai jenis baja. Minat pada daya magnet inilah yang membuat mereka kian dekat.
Setahun kemudian, yakni pada 1895, keduanya menikah. Marie mengenakan baju biru tua yang terus dia pakai bekerja di laboratorium bertahun-tahun setelahnya.
Pierre Curie adalah fisikawan Prancis yang membuat banyak terobosan dalam radioaktivitas, kristalografi dan magnetisme. Beberapa kontribusinya dalam sains termasuk The Curie Point dan Hukum Curie. Penemuannya ini menjadi dasar dalam penelitian Pierre dan Marie dalam radiasi serta mengisolasi polonium dan radium. Hasil kerja keduanya pun diganjar hadiah nobel pada 1903.
Marie pernah menyatakan, pekerjaan membuat mereka makin dekat. Keduanya pun menyadari bahwa tidak ada yang dapat menemukan teman hidup yang lebih baik ketimbang satu sama lain.
Dalam surat cinta kepada Marie, Pierre menulis, "Adalah hal yang indah dan sulit kupercaya, menjalani hidup bersama dan terlena dalam mimpi-mimpi kita: mimpimu untuk negaramu, mimpi kita untuk kemanusiaan dan sains."
Berteman dengan Einstein
Pada 1950, ketika ditanya siapakah fisikawan yang paling dikaguminya, Albert Einstein memilih Hendrik Lorentz dan Marie Curie. Einsten bertemu Marie pertama kali pada 1909. Keduanya tetap berteman hingga sekira 25 tahun kemudian.
Marie dan Einstein kerap menghadiri berbagai konferensi sains bersama-sama. Bahkan, kedua ilmuwan ini mengajak keluarga mereka hiking bersama di pegunungan Alpen, Swiss.
Affair dengan Paul Langevin
Pada 1910, empat tahun setelah Pierre meninggal, Marie menjalin hubungan asmara dengan Paul Langevin, salah satu mantan murid Pierre.
Ketika itu Langevin adalah pria beristri dan sudah memiliki empat anak. Jadi, pasangan ini menyewa apartemen rahasia di Paris untuk memadu kasih. Akhirnya, istri Langevin menemukan surat cinta keduanya. Dia pun melaporkan ulah pasangan ini kepada wartawan.
Hanya beberapa hari sebelum Marie dijadwalkan menerima hadiah Nobel keduanya, anggota komite Nobel meminta Marie untuk tidak datang dan menerima hadiahnya secara langsung di Stockholm, Swedia.
Dia menolak permintaan itu dan menyatakan, "Hadiah ini diberikan atas penemuan radium dan polonium. Saya percaya, tidak ada hubungan antara pekerjaan keilmuwan saya dengan kehidupan pribadi saya. Saya tidak dapat menerima, apresiasi atas pekerjaan saintifik harus dipengaruhi oleh fitnah dan pencemaran nama baik ini."
Hubungan antara Marie dan Langevin memang berakhir. Tetapi, takdir berkata lain, dua generasi berikutnya, cucu laki-laki Langevin dan cucu perempuan Marie menjalin kisah asmara.
Dikompilasi dari Huffington Post, Science Kidz dan Famous Scientists
Ikuti Try Out SBMPTN 2014 Hanya di Kampus Okezone
(Rifa Nadia Nurfuadah)