Ketua Panitia Kongres IV PDIP, Wayan Koster mengungkapkan, saat malam pentas budaya akan diisi berbagai rangkaian kegiatan, di antaranya drama tari dengan tema "Perjuangan Lembu Andini". Di mana Lembu ini dimaknai sebagai kendaraan Dewa Syiwa yang diturunkan ke dunia untuk kesejahteraan umat manusia.
"Lembu ini kemudian diwujudkan dalam titisan manusia yang lahir dalam sebuah keluarga," ujar Wayan di sela kegiatan Kongres IV PDIP di Hotel The Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Bali.
Wayan menambahkan, dalam cerita tersebut akhirnya pasangan itu melahirkan seorang anak perempuan bernama Andini. Anak itu sejak lahir selalu disayang dan dikasihi kedua orang tuanya yang seorang pejuang. Kemudian, Andini tumbuh sebagai tokoh wanita yang punya keteguhan jiwa seorang pemimpin yang sejati dan berhasil mengalahkan Bromocorah, yang dikenal sebagai sosok ketidakadilan hingga teror raksasa sang angkara murka.
"Perempuan tangguh itu pun berhasil mengalahkan kekacauan dan angkara murka di dunia dengan berbekal ideologi marhaenisme dan ajaran Trisakti Bung Karno," jelasnya.
Pementasan yang disajikan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini melibatkan 150 orang seniman dari Sekka Gong, dengan penabuh dan penari serta ada tiga narator, yakni Kadek Suartaya, Kadek Widyana, dan Putri Suastini.
Menariknya, dalam pentas ini juga akan disajikan sejumlah kuliner lokal khas Bali. Peserta kongres yang diperkirakan mencapai sekitar 2 ribu orang ini terdiri dari utusan DPD, DPC. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman kuliner yang berbeda.
Adapun menu andalan yang disajikan antara lain, Ayam Betutu Men Tempeh Gilimanuk, Srombotan dari Klungkung, dan Jukut Undis serta Sendang Lepet dari Buleleng.
(Ari)