SLEMAN - Ada cerita menarik saat proses pengambilan batu kristal yang ditemukan Juwanto (28) warga Gayamharjo, Jatisari Prambanan, Sleman, Yogyakarta di Alas Dusun Lemah Abang kecamatan setempat.
Konon batu seberat 3,5 kuintal tersebut dijaga oleh dua ekor ular raksasa. Binatang melata itu menghalangi Juwanto saat hendak membawa batu tersebut, seolah dua ular ini ingin mempertahankan batu tersebut agar tetap berada di hutan yang menurut warga angkernya sudah kelewatan.
Diungkapkan Juwanto, dia menemukan sebongkah batu kristal tersebut saat hendak mencari rumput di Alas Dusun Lemah Abang yang letaknya sekitar 1,5 kilometer dari tempat tinggalnya, Sabtu 30 Mei 2015 siang. Ketika itu dia tak langsung membawa batu tersebut karena ukurannya yang besar lagi berat.
Dia kemudian memberitahukan kepada kakaknya bernama Sayono (38) dan memutuskan untuk mengevakuasi batu langka tersebut keesokan harinya, Minggu (31/5/2015). Dengan susah payah akhirnya dua kakak beradik ini berhasil membawa batu dengan lebar kurang lebih 80 cm, panjang 70 cm dan tinggi 70 cm tersebut.
Saat mendak menaikkan ke mobil Juwanto dan Sayono tiba-tiba dihadang oleh ular yang cukup besar. Tak hanya satu, namun hingga dua ekor ular sekaligus menghalangi langkahnya.
"Saya langsung berbicara ketika itu, jika ini rejeki saya maka saya kulonuwun numpang lewat. Saya juga ucap Bismillah jika ini memang rejeki kami maka biarkan kami lewat," ungkap Juwanto di rumahnya sambil menunjukkan batu temuannya itu.
Kejadian aneh dialami dua bersaudara ini. Begitu mengucap lafal doa tersebut dua ular yang semula buas itu tiba-tiba jinak dan kemudian menghilang di semak-semak. Dengan setengah merinding Juwanto dan Sayono langsung mempercepat lengkahnya berharap dapat segera sampai ke rumah dengan membawa batu tersebut.
Sesampainya di rumah, baru kristal itu langsung dibersihkan dan diletakkan di salah satu ruangan rumah. Tak lupa Juwanto juga memberi wewangian pada batu yang dibagian tengahnya tersapat gumpalan kristal berwarna ungu keputihan seperti buah durian tersebut.
Pemuda ini juga mengungkapkan, sebelum saat penemuan dia mengaku sempat mendapatkan firasat aneh. Ketika itu dia diikuti seekor burung Papasan atau burung Sirtu dari atas. Burung tersebut kemudian membuang kotoran yang tepat mengenai kepala Juwanto.
Dia lalu berhenti untuk membersihkan kotoran tersebut. Usai membersihkan betapa terkejutnya Juwanto ternyata ia telah berdiri di dekat batu kristal lavender itu.
Juwanto dan sang kakak hingga kini masih menyimpan bau unik itu dan belum berniat untuk menjualnya. Ia meyakini batu tersebut memiliki energi magis yang luar biasa.
"Ada yang bilang bisa laku Rp 10 juta atau Rp50 juta, namun saya anggap anggap angin lalu saja. Saya lebih takut dengan apa yang akan terjadi di belakang nanti ketika saya menjual batu ini. Sampai saat ini saya tak berniat menjualnya memang," ungkapnya.
(M Budi Santosa)