GARUT - Sebanyak 11 santri dari Pondok Pesantren Yayasan Badahiyatul Falah, Garut, Jawa Barat, mengalami keracunan. Kasus keracunan ini diduga karena para santri tersebut menyantap pepes ikan yang sudah basi.
Peristiwa ini terjadi tepatnya di lokasi pesantren tersebut yang berada di Kampung Cibuligir, Desa Neglasari, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut pada Senin (8/6/2015) sekira pukul 21.00 WIB.
Petugas surveilance, pada Bidang Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Ade Rohimat menyatakan bahwa, seluruh korban keracunan mengalami gejala yang sama di antaranya mual, muntah, dan mencret.
"Jadi mereka mengalaminya beberapa saat setelah mengonsumsi pepes ikan. Dari 27 orang santri yang mengkonsumsi 11 orang mengalami gejala keracunan," ujarnya, Selasa (9/6/2015).
Menurut Ade, kemungkinan besar karena pepes ikan yang dikonsumsi para santri ini sudah basi, sehingga menimbulkan gejala keracunan makanan.
Para korban saat ini, lanjut Ade, kini sudah mendapatkan penanganan medis, di antaranya 9 orang korban keracunan dirawat di Puskesmas Sindangratu, Kecamatan Pakenjeng, dan 2 orang dirujuk ke RSU dr Slamet Garut. "Mudah-mudahan jumlahnya tidak bertambah lagi, tetapi seluruh korban sudah kami tangani," kata Ade.
Menurut Ade, jumlah santri yang mengonsumsi pepes ikan tersebut keseluruhannya berjumlah 27 orang. "Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, hingga saat ini masih mencari sampel makanan yang mengakibatkan 11 orang santri mengalami keracunan, namun karena sisa makanan sudah habis, kini kami sedang mencari sisa makanan dari muntahan korban keracunan untuk dilakukan penelitian," katanya.
(M Budi Santosa)