Dilanda Gelombang Panas, Warga Pakistan Tetap Berpuasa
KARACHI – Korban tewas akibat gelombang panas di Pakistan semakin bertambah. Hal itu diperparah dengan kondisi sebagian besar warga yang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan. Keadaan tersebut disampaikan pihak Rumah Sakit (RS) Jinnah di Kota Karachi.
“Di RS Jinnah sendiri ada ratusan pasien yang menderita demam dan dehidrasi. Sedangkan rata-rata pasien yang meninggal karena gelombang panas berusia di atas 50 tahun,” ujar Juru Bicara RS Jinnah, Seemi Jamali, seperti dilansir IB Times, Selasa (23/6/2015).
“Ternyata, kondisi pasien semakin parah karena mereka tetap ingin menjalankan ibadah puasa. Banyak dari korban gelombang panas di sini kondisinya semakin lemah karena sedang berpuasa,” lanjutnya.
Senada dengan Jamali, seorang warga Karachi, Mohammad Ali, juga turut mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, kondisi pamannya semakin lemah karena tetap menjalankan ibadah puasa.
“Saya hari ini membawa paman saya ke RS Jinnah. Hingga saat ini ia masih berpuasa, dan karena turut menjadi korban gelombang panas, ia pingsan,” tutur Ali.
Sebagaimana diberitakan, korban tewas akibat gelombang panas di Pakistan dilaporkan mencapai 450 jiwa. Kota Karachi diketahui menjadi wilayah yang paling parah dilanda gelombang panas. Di kota itu peningkatan temperatur dilaporkan mencapai 45 derajat Celsius.
(Hendra Mujiraharja)
