TEHERAN – Pemerintah Iran menuding tragedi Mina timbul karena Pemerintah Arab Saudi lalai dalam menangani jamaah saat menunaikan haji. Hal itu membuat 717 jamaah tewas dan 863 lainnya terluka.
Tudingan dilontarkan setelah sedikitnya 43 jamaah asal Iran berada di antara korban tewas dalam kejadian itu.
Setelah mengatakan bahwa kerajaan harus bertanggung jawab atas tragedi itu, Wakil Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian mengatakan, utusan Saudi untuk Teheran akan dipanggil ke kementerian luar negeri.
Sementara Kepala badan urusan haji iran Said Ohadi mengatakan, dua jalur ditutup di dekat lokasi pelontaran jumroh. "(Penutupan) ini menyebabkan terjadinya insiden tragis ini," ucapnya di televisi negara Iran.
Ia menambahkan, penutupan jalur-jalur itu telah menyebabkan hanya tiga rute yang tersisa di lokasi lempar jumroh. Tempat itu sekira 5 kilometer dari Mekkah.
"Insiden hari ini menunjukkan adanya salah urus oleh Saudi dan kurangnya perhatian terhadap keamanan jamaah calon haji," kata Ohadi.
Lebih lanjut, Abdollahian juga menuding pejabat-pejabat Saudi bersikap tidak bijaksana menyangkut kurangnya penanganan keamanan pada musim haji.
"Kita tidak bisa bersikap masa bodoh terhadap kelakuan tidak bertanggung jawab Arab Saudi ini. (Kasus, red) ini akan ditangani melalui jalur diplomatik," katanya di televisi negara.
Menteri Kesehatan Saudi Khaled al-Falih justru menyalahkan jamaah haji atas terjadinya tragedi itu. Ia menilai jamaah tidak disiplin. Menurutnya insiden tersebut bisa dihindari jika jamaah mengikuti instruks petugas.
Follow Berita Okezone di Google News
(abp)