CALIFORNIA ā Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2016, di Negara Bagian California, Amerika Serikat (AS), mulai bermunculan warga yang melakukan demonstrasi antirasis.
Seperti dilansir BBC, Kamis (24/12/2015), ratusan demonstran itu protes atas tindakan para petugas keamanan yang diketahui cukup sering terlibat dalam kasus penembakan warga kulit hitam.
Berdasarkan keterangan otoritas keamanan AS, aksi unjuk rasa di Minnesota dan California itu membuat kegiatan belanja pengunjung Mall of America terganggu. Sedangkan di Negara Bagian Minnesota, sebuah bandara internasional terpaksa ditutup sementara.
Aksi unjuk rasa di dua tempat itu berujung pada penangkapan total 15 orang yang diyakini sebagai provokator. Para pengunjuk rasa tersebut banyak membawa spanduk bertuliskan āKehidupan Warga Kulit Hitam Pentingā.
Sebagaimana diberitakan, kasus penembakan warga kulit hitam oleh petugas Kepolisian AS pernah terjadi di Saint Louis. Petugas Kepolisian Saint Louis pada 19 Agustus diketahui telah menembak mati seorang remaja kulit hitam.
Kejadian tersebut sontak membuat banyak orang yang mendengar insiden itu seketika marah dan memprotes tindakan petugas polisi tersebut.
Berdasarkan keterangan Kepala Kepolisian Saint Louis, Sam Dotson, insiden penembakan itu terjadi ketika remaja kulit hitam tersebut berlari keluar dari pintu belakang rumah di mana petugas polisi sedang menggeledah rumahnya.
Aksi kejar-kejaran antara petugas polisi dan remaja kulit hitam itu akhirnya tak terhindarkan. Petugas polisi Saint Louis kemudian memerintahkan remaja tersebut berhenti di persimpangan jalan. Tak disangka, remaja itu membalikkan badan dan menodongkan sebuah pistol ke petugas.
āKarena panik petugas kami lantas melepaskan tembakan sebanyak empat kali yang membuat remaja itu seketika terbunuh,ā ujar Kepala Kepolisian Saint Louis, Sam Dotson.
(aji)