MALANG - Deretan foto-foto berjajar rapi di halaman Komunitas Kalimetro, Merjosari, Kota Malang, Jawa Timur, dengan memajang potret bagaimana mereka yang kecil selalu berada di pihak yang kalah atas nama pembangunan.
Pengemis, tukang becak, pemulung, pedagang kaki lima, dan orang-orang pinggiran di perkotaan mendominasi foto-foto yang dipamerkan komunitas itu.
Yogi Fachri Prayoga, Ketua Pelaksana pameran menjeladkan, ada 220 foto yang dipamerkan yang mengangkat tema 'Kota dan Kesenjangan'.
"Ada 20 foto terbaik dari sayembara yang digelar dengan objek dari Kota Malang," kata Fachri, Rabu (28/4/2016).
Selain 20 karya foto hasil sayembara, ada 200 foto karya fotografer asal Mojokerto, Paidi Djolali. Konsep pameran itu adalah ingin mengangkat kepada publik bahwa, pembangunan kota baik secara fisik seperti revitalisasi taman, pembangunan mal, apartemen, dan infrastruktur lainnya selalu mengalahkan mereka kaum cilik.
"Kota banyak terlihat gemerlap dengan tatanan yang eksotis, namun tak jauh dari tempat itu selalu ada orang-orang yang terpinggirkan," ujar Fachri.
Menurutnya, ini juga menjadi kritim kepada pemerintah dan para pengambil kebijakan dengan menampilkan potret kesenjangan di kota-kota yang tengah bergeliat menampilkan fisik-fisik yang terus diperbaiki.
Selain itu, pameran ini juga mengajak para fotografer tidak hanya bicara secara artistik atau estetika, namun juga bisa mengajak menyuarakan persoalan-persoalan kesenjangan sosial di sekitar kemegahan kota.
(aky)