SHIMA – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyampaikan bela sungkawa dan penyesalannya atas kasus pembunuhan seorang perempuan Jepang oleh mantan prajurit marinir AS di Okinawa.
Kenneth Franklin Shinzato, seorang pekerja sipil di Pangkalan Udara Kadena milik AS di Okinawa ditangkap pada 19 Mei atas tuduhan membuang mayat seorang perempuan berusia 20 tahun. Pria berusia 32 tahun itu juga diduga membunuh korban yang dilaporkan menghilang sejak bulan lalu.
(Baca Juga: Gubernur Okinawa Ingin Bicarakan Pembunuhan Wanita Jepang dengan Obama)
“AS akan bekerjasama secara penuh dan akan terus memastikan keadilan ditegakkan di bawah sistem hukum Jepang,”kata Obama sebagaimana dilansir CNN, Kamis (26/5/2016). Presiden AS itu tiba di Jepang pada Rabu untuk menghadiri KTT G7 di Ise-Shima 26-27 Mei 2016.
“Kami ingin kejahatan seperti ini untuk diusut di sini seperti juga kita merasa ngeri dan ingin memberikan rasa keadilan kepada keluarga korban di AS,” tambah Obama. “saya pikir warga Jepang perlu tahu bahwa kami merasa terharu dan bekerjasama dengan Pemerintah Jepang untuk bukan hanya mengusut, namun juga mencegah kejahatan seperti ini untuk terjadi lagi,” pangkasnya.
Pernyataan ini disampaikan Obama setelah munculnya protes keras dari Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe terkait kasus ini. Abe menyampaikan keprihatinan warga Jepang akan kasus ini dan meminta Obama untuk mengambil langkah-langkah tegas.
Pembunuhan terhadap perempuan bernama Rina Shimabukuro yang terjadi pada April 2016 tersebut membuka kembali sejarah buruk kasus perkosaan siswi Jepang oleh personil militer AS di Okinawa pada 1995. Kasus itu sempat memicu sebuah demonstrasi besar-besaran menentang berdirinya pangkalan udara AS di sana.
Gubernur Okinawa Ingin Bicarakan Pembunuhan Wanita Jepang dengan Obama
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Pengawas KKP Lakukan Upacara Bawah Laut
(dka)