BANDA ACEH – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, menyampaikan orasi ilmiahnya pada dies natalies ke-55 Universitas Syiah Kuala di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan tentang ciri bangsa Indonesia sebagai negara yang majemuk.
Perbedaan yang dimaksud, banyaknya suku di Indonesia yang berbeda antara satu dengan lainnya. Sehingga, perbedaan itu harusnya menjadi salah satu hal yang patut dibanggakan oleh masyarakat.
"Perbedaan itu ya ciri kita sebagai bangsa Indonesia. Kalau semuanya sama dan tidak berbeda, itu namanya bukan Indonesia. Makanya kita itu ada Bhinneka Tunggal Ika," kata Zulkifli Hasan dalam penyampaian orasi ilmiahnya di hadapan para tamu undangan, Selasa (6/9/2016).
Selain itu, pebedaan yang ada di Indonesia sudah dijamin oleh konstitusi, sehingga menjadi hak seluruh seluruh masyarakat. Zulkifli menyebut dalam aturan konstitusi, berbicara tentang suku bukanmerupakan pelanggaran SARA.
"Seluruh daerah itu semuanya punya potensi untuk terus dikembangkan. Bhinneka Tunggal Ika memberikan kesempatan bagi kita menjalani hidup dengan perbedaan. Jadi siapa saja kita, bertanggung jawab untuk membangun daerah masing-masing," pungkasnya.
(ulu)