NEW YORK β Dua tahun sebelum Ahmad Khan Rahami melancarkan serangan bom di New York, ayahnya pernah melaporkan putranya itu ke FBI. Ia mengklaim putranya adalah seorang teroris.
Mohammad Rahami mengatakan bahwa ia telah dua kali menghubungi FBI setelah putranya itu menyerang anggota keluarganya.
βDua tahun lalu saya pergi (melapor) ke FBI karena putra saya melakukan hal buruk. Tapi mereka (FBI) mengeceknya selama dua bulan, mereka mengatakan, βIa (Rahami) baik, ia bersih (serta) ia bukanlah seorang teroris,β ujar Mohammad, sebagaimana dikutip dari Telegraph, Rabu (21/9/2016).
Dilaporkan, Rahami pernah ditangkap pada 2014 karena dituduh menusuk saudara laki-lakinya, tapi juri di pengadilan menolak untuk mendakwanya. Ayah dari Rahami juga mengatakan, putranya itu pernah memukul ibu tirinya. Penyerangan inilah yang memicu Mohammad menghubungi FBI.
Saat ini FBI masih terus melakukan penyelidikan motif di balik serangan bom yang dilakukan oleh Rahami. Sejauh ini, mereka tidak menemukan adanya bukti Rahami melalui proses radikalisasi oleh kelompok radikal. FBI juga terus berfokus di periode waktu ketika Rahami mengunjungi Afghanistan dan Pakistan demi memastikan apakah ia pernah mengikuti latihan pembuatan bom di kedua negara tersebut.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News
(rfa)