BENGKULU TENGAH - Puluhan warga Desa Pondok Kelapa I, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, terserang penyakit gatal-gatal.
Kondisi itu diduga disebabkan oleh tercemarnya air Sungai Kotong di wilayah mereka, yang diduga tercemar pembuangan limbah salah satu perusahaan tambak udang.
Meski gatal-gatal tersebut, salah satu warga desa setempat, Buyung Beng menyampaikan, warga setempat masih menggunakan air sungai untuk Mandi Cuci Kakus (MCK).
"Air sungai yang diduga sudah tercemar itu diduga karena pembuangan limbah. Mayoritas masyarakat masih menggunakan air sungai untuk MCK," kata Buyung, ketika ditemui Okezone, Rabu (28/9/2016).
Tidak hanya itu, warga lainnya bernama Ipin menyatakan bahwa air sungai juga dijadikan tempat minum ternak warga. Namun, kata dia, air sungai yang mulai tercemar hewan ternak sudah tidak bisa digunakan lagi oleh warga setempat.
Tak cuma itu, air sumur milik warga setempat yang hanya berjarak sekira 40 hingga 50 meter juga sudah mengeluarkan bau tidak sedap yang diduga disebabkan limbah dari air sungai.
Dampak lainnya, terang dia, limbah tersebut juga mengeluarkan bau menyengat hingga radius puluhan meter.
"Dampaknya pencemaran sungai sudah dirasakan warga. Sebab, kejadian ini sudah empat kali terjadi dalam tahun ini," pungkas Ipin.
Untuk diketahui, ribuan ikan dengan berbagai jenis mati di aliran sungai kotong. Matinya ribuan ikan dengan berbagai jenis itu juga disebabkan pembuangan limbah dari salah satu tambak di wilayah itu. Ribuan ikan yang mati secara mendadak itu dibiarkan saja di tepi aliran sungai.
Bahkan, air sungai yang selama ini dijadikan tempat mata pencarian warga setempat sudah berubah menjadi hitam pekat dan mengeluarkan bau tidak sedap.
(aky)