TANGSEL - Buruknya infrastruktur di Provinsi Banten dianggap menjadi suatu hal yang paling disorot oleh publik. Sejumlah data yang ada menyebutkan, jalan rusak, jembatan serta fasilitas publik yang tak layak hingga pembangunan tak merata terus menghantui provinsi berpenduduk sekira 10 juta jiwa itu.
Kondisi demikian menjadi tugas utama bagi pasangan Wahidin Halim dan Andika Hazrumy jika diberi kepercayaan memimpin Banten selanjutnya.
Hal tersebut dipaparkan oleh tim pemenangan WH-Andika, Jazuli Abdillah saat menjadi salah satu pembicara dalam diskusi publik "Mengupas Calon Pilkada Banten" yang dihelat oleh Sekretariat Bersama Rakyat (SekBer) di Saung Serpong, BSD, Tangerang Selatan, Sabtu (29/10/2016).
"Masyarakat sampai saat ini paling mengeluhkan infrastruktur yang buruk di Banten, bisa cek semua data, faktanya menyebut demikian. Inilah yang jadi tugas utama kita ke depan," kata Jazulli.
Banten memiliki delapan daerah yang terdiri atas kabupaten dan kota. Pembangunan dan tingkat kesejahteraan masyarakat mengalami ketimpangan diberbagai daerah, khususnya di wilayah Pandeglang, Lebak, dan wilayah Banten Selatan lainnya.
Lebih lanjut, Jazulli menyebutkan, bahwa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah provinsi saat ini berjalan lamban, padahal anggaran APBD telah memasok triliunan rupiah untuk mempercepat perbaikan infrastruktur yang ada.
"Semua persoalan akan menjadi mudah jika komitmen pemimpinnya kuat untuk mau melakukan perubahan itu, fakta di lapangan bisa menilainya," sambungnya.
Sementara, penasehat SekBer Banten, Syukri Rahmatullah, yang juga menjadi pembicara dalam diskusi itu justru mengkritik pembangunan di Tangerang Raya. Menurut dia, dengan kondisi ekonomi yang lebih baik harusnya Tangerang Raya lebih cepat dalam membangun infrastrukturnya.
"Tangerang Raya secara keuangan dan ekonominya lebih baik dari daerah lain, namun pembangunan infrastrukturnya ternyata tak jauh berbeda dengan wilayah Banten yang lain," ujarnya.
(kha)