SLEMAN – Komandan Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) Prambanan, Marwan Hamid, menduga ada unsur kesengajaan oleh pelaku yang membuat keset berisi lembaran kitab suci Alquran.
"Saya kira ada unsur kesengajaan itu oleh pembuatnya," kata Marwan saat dikonfirmasi melalui telefon selulernya, Selasa (29/11/2016).
Menurutnya, pembuatan keset tersebut merupakan usaha home industry yang berada di wilayah Klaten, Jawa Tengah, seperti di salah satu perkampungan di wilayah Pedan maupun Delanggu.
"Informasinya home industry. Ada satu kampung yang hampir semuanya membuat keset. Itu akan sulit untuk dilacak, tapi saya kira polisi memiliki cara dalam melakukan penyelidikan," katanya.
Pihaknya menyerahkan pengusutan temuan keset ini kepada pihak yang berwajib, institusi kepolisian. Dia berharap pelaku bisa ditemukan untuk proses lebih lanjut.
Dia menyayangkan ulah pembuat keset yang sudah dianggap menghina umat Islam. Dia berharap pembuat keset tersebut sadar, jika yang dilakukannya bisa menimbulkan polemik di masyarakat.
"Sebodoh-bodohnya orang, mustinya tau kalau lembaran Alquran itu merupakan kitab suci, tidak boleh dijadikan alas kaki," katanya.
Menurutnya, petugas dari Polres Sleman juga sudah menurunkan anggotanya untuk mengusut temuan ini. Dia berharap agar hasil penyelidikan bisa membuahkan hasil dengan menemukan pembuatnya.
Sebagaimana diketahui, ditemukan keset itu di kios Pasar Prambanan milik ibu bernama Tukiyem alias Mantep (50) warga Klurakbaru, Bokoharjo, Prambanan. Sebanyak dua keset dengan tulisan Alquran diamankan polisi. Begitu juga 13 keset yang belum terjual, turut diamankan petugas kepolisian.
Mantep mengaku tidak mengetahui siapa yang mensuplai keset tersebut. Dia hanya menerima keset dari seseorang untuk dijual kembali ke masyarakat.
Temuan ini bermula dari Fauzi Bowo (40) dosen Jurusan Agama Islam, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Pria yang tinggal di Dengok Kidul, Prambanan, Klaten itu membeli tiga keset di kios milik Mantep, beberapa waktu lalu.
Tidak ada yang aneh dari keset yang dibelinya. Namun, saat dicuci, terlihat lembaran kitab suci Alquran dalam keset. Lembaran kertas Alquran itu sebagai penganjal agar keset lebih tebal.
Temuan keset aneh tersebut disampaikan ke Pemuda Muhammadiyah Prambanan Sleman dan Klaten. Sebab, lokasi Prambanan sendiri terbagi dalam dua wilayah yang berbeda, perbatasan DIY dan Jawa Tengah.
Setelah itu, diadukan ke pihak kepolisian setempat. Kanit Reskrim Polsek Prambanan, AKP Sumarsono bersama jajaran dari unita Sabraha dan Patroli melakukan razia pada Senin, 28 November kemarin.
Hasilnya, ditemukan dua keset yang terdapat lembaran Alquran. Sementara 13 keset yang belum terjual turut diamankan dari pemilik kios. Pemilik kios juga diberi surat penyiataan sementara untuk 13 keset miliknya. Belum diketahui apakah ke 13 keset itu terdapat lembaran Alquran atau tidak, sebab harus diberedel jika ingin melihat isi keset tersebut.
(Erha Aprili Ramadhoni)