TANJUNGPINANG - TNI AL Tanjungpinang yang tergabung dalam tim Western Fleet Quick Response (WFQR) mengamankan sebuah kapal bermuatan bahan bakar minyak (BBM) subsidi di Perairan Kepuluan Riau (Kepri). Modusnya adalah dengan 'kencing' di tengah luat.
Saat penyergapan, para pelaku sempat berusaha kabur. Namun, setelah diberikan tembakan peringatan ke udara, para mafia minyak ini menyerah.
"Kami mengamankan 30 ton minyak jenis solar jenis HSD (High Speed Diesel) dari para pelaku," ucap Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI S Irawan, Minggu (8/1/2017).
Penangkapan itu berawal saat Sabtu 7 Januari 2017. TNI AL sedang melaksanakan patroli rutin di Perairan Pulau Karimun Kecil Kabupaten Tanjung Balai Karimun, Kepri.
Saat patroli itu, petugas TNI melihat kapal mencurigakan di tengah laut. Saat didatangi petugas, nahkoda mempercepat laju kapalnya. Kapal TNI AL Patkamla KAL Marapas melakukan pengejaran. Karena berusaha kabur, pihak TNI melepaskan tembakan peringatakan ke udara.
"Mereka berhasil ditangkap pada posisi 01 04 99 U - 103 24 57 T Perairan Pulau Karimun Kecil," ujar Irawan.
Dari operasi ini petugas mengamankan nakhoda kapal berinisial IB dan tiga anak buah kapal (ABK) YR, EP, dan BG. Sementara pemiliknya, berinisial I.
"Kapal tanpa nama itu berlayar dari Tanjung Balai Karimun dengan tujuan Perairan Pulau Karimun Kecil. Modusnya, para pelaku penyelundup adalah dengan mengambil BBM ilegal dari West OPL dengan cara ship to ship. Selanjutnya dibawa menuju perairan Tanjung Balai Karimun untuk diangkut dengan menggunakan kapal-kapal yang berukuran lebih kecil," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan tidak ada dokumen pengangkutan BBM subsidi. (ran)
Follow Berita Okezone di Google News
(kha)