Share

Jubir Presiden Bantah Tuduhan Eks Diktator Jammeh Kuras Kas Gambia

Rahman Asmardika, Okezone · Rabu 25 Januari 2017 14:29 WIB
https: img.okezone.com content 2017 01 25 18 1600610 jubir-presiden-bantah-tuduhan-eks-diktator-jammeh-kuras-kas-gambia-UUFoYvvq8T.jpg Gambia menarik tuduhan yang menyebutkan mantan Presiden Yahya Jammeh menguras kas negara sebelum pergi ke pengasingan. (Foto: AFP)

BANJUL – Juru bicara Presiden Baru Gambia Adama Barrow mengatakan, tidak ada uang yang hilang dari kas negara. Pernyataan ini sekaligus menarik tuduhan terhadap mantan Diktator Yahya Jammeh yang dituding telah menguras kas Gambia senilai USD11 juta atau sekira Rp147 miliar.

Beberapa jam sebelumnya, penasihat Barrow, Mai Ahmad Fatty mengatakan lebih dari USD11 juta hilang dari persediaan uang negara menyusul kepergian Yahya Jammeh dari Gambia. Dia mengatakan, kas negara kosong dan para ahli keuangan masih berusaha mengetahui jumlah kerugian negara yang sesungguhnya.

Namun, Juru Bicara Halifa Sallah mengatakan, Bank Sentral Gambia dan semua bank lainnya di negara itu berfungsi dengan normal tanpa adanya hal yang tidak biasa. Dia juga meminta perangkat eksekutif negara untuk tidak melayangkan tuduhan pencurian yang bukan merupakan wewenang mereka.

“Tuduhan pencurian dan sebagainya tidak bisa dilontarkan oleh anggota eksekutif. Itu bukan domain eksekutif. Tuduhan mengenai tindak kejahatan apa pun harus disampaikan kepada inspektur jenderal kepolisian dan merekalah pihak berwenang yang kompeten yang seharusnya melakukan penyelidikan,” kata Halifa kepada BBC, Rabu (25/1/2017).

“Yang saya laporkan kepada Anda adalah sejauh yang diketahui Bank Sentral Gambia, mereka yang berwenang telah menyampaikan dengan jelas bahwa tidak hanya Bank Sentral yang berfungsi normal, tetapi semua bank di negeri ini juga berfungsi normal,” tambahnya.

Lengsernya Jammeh yang berkuasa selama 22 tahun sebagai presiden disambut gembira rakyat Gambia. Jammeh yang semula tak mengakui kekalahannya dari Barrow dalam pemilihan presiden Gambia bulan lalu akhirnya bersedia mundur dan mengasingkan diri setelah negara-negara Afrika Barat lainnya melakukan intervensi militer ke Gambia.

Presiden Adama Barrow yang dilantik di Senegal saat ini masih berada di negara tetangga Gambia itu. Meski belum jelas kapan dia akan kembali ke negaranya, rakyat dan tentara negara Afrika Barat tengah bersiap menyambut kedatangannya.

Follow Berita Okezone di Google News

(dka)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini